Warta

Bidang Ekonomi dan Kesehatan Belum Tergarap Baik

Sabtu, 12 Juli 2008 | 02:42 WIB

Brebes, NU Online
Kinerja Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah periode 2003-2008 di bidang pemberdayaan ekonomi dan kesehatan dikritik. Pasalnya, selama ini, kedua bidang yang sangat penting itu belum tergarap dengan baik.

Hal itu diungkapkan KH M. Najib Hasan, pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Jateng, kepada NU Online, di sela-sela pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jateng, di Pondok Pesantren Al-Hikmah, Kabupaten Brebes, Jumat (11/7) malam.<>

“Sektor ekonomi dalam rentang kepengurusan kemarin, kurang mendapat perhatian. Sehingga, pengembangan ekonomi umat tidak berjalan secara optimal,” tegasnya.

Bahkan, lanjut Najib, program pengembangan ekonomi berupa pelatihan dan workshop pembentukan lembaga perekonomian, tak sesuai harapan. Ia menilai, NU seakan-akan tak peduli pada bidang tersebut.

Kesejahteraan ekonomi, katanya, hanya terpusat pada beberapa wilayah. Seharusnya, program pengembangan ekonomi digulirkan secara merata, sehingga kalangan Nahdliyyin (sebutan untuk warga NU) dapat menikmatinya.

“Dalam sektor ekonomi dan kesehatan, NU kalah cepat dengan langkah Muhammadiyah. Massa NU, kan, lebih banyak, kenapa terus saja kalah bersaing?” ungkap Najib.

Untuk itu, NU harus bertindak lebih aktif dalam mengembangkan sektor ekonomi dan kesehatan. Sebab, kedua bidang itu saling berkaitan.

“Apabila NU dapat membangun satu saja rumah sakit di Jawa Tengah yang representatif dan menjadi rujukan, niscaya sektor kesehatan dan ekonomi warga NU akan lebih maju. Kita dapat mudah membentuk lembaga ekonomi, kalau punya rumah sakit yang dikelola profesional. Karena, hasil pengelolaan rumah sakit, akan memberikan keuntungan,” paparnya.

Faeshol Muzammil, aktivis Forum Muda Nahdliyyin Pati, mengungkapkan, apabila sektor ekonomi NU terkelola dengan baik, maka kader NU tidak akan “lari” dari organisasi.

“Kalau sektor ekonomi dalam tubuh NU terkelola dengan baik, niscaya kader muda NU tak banyak yang tergiur dengan janji manis partai politik. Mereka akan lebih konsisten dalam mengembangkan organisasi,” tegas Faeshol. (ziz/was/uis)


Terkait