Warta

Bom Guncang Baghdad, 30 Orang Tewas

Ahad, 7 Mei 2006 | 16:23 WIB

Baghdad, NU Online
Sedikitnya 30 orang meninggal dunia dan lebih dari 70 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangkaian tiga bom mobil yang meledak di sebelah utara Baghdad dan dekat terminal bus di Karbala, 110 km sebelah selatan dari ibu kota Irak, Minggu (7/5). Demikian Aljazeera melaporkan.

Serangkaian ledakan Minggu itu terjadi dalam tempo setengah jam. Ledakan bom mobil yang terjadi di Karbala, menewaskan 21 orang dan melukai 52 lainnya. Pada saat yang hampir bersamaan, dua bom mobil lain meledak di Baghdad. Peristiwa itu terjadi ketika para pemimpin Irak berencana membentuk suatu “pemerintah persatuan nasional” di Baghdad.

<>


Ledakan di Baghdad yang terjadi pukul 9:20 waktu setempat menewaskan 10 orang dan melukai 15 lainnya, yang sebagian besar adalah tentara Irak,” ungkap opsir polisi Letnan Kolonel Falah al-Muhammadawi.

“Ledakan pertama terjadi pukul 8:50 yang menargetkan patrol polisi Irak, namun salah sasaran sehingga menewaskan satu warga sipil dan mencederai 5 lainnya,” ungkap Letnan Ahmed Muhammad Ali.

15 menit kemudian, ledakan lain juga terjadi di samping sebuah universitas di sebelah utara Baghdad, yang mengakibatkan satu warga sipil tewas dan 6 lainnya mengalami luka-luka. Sehingga dalam sehari serangkaian ledakan bom itu telah menewaskan 42 orang.

para pemimpin Sunni menuduh ledakan itu dilakukan oleh kelompok militan Syiah yang beroperasi di pemerintahan Irak, karena sebagaian besar yang tewas adalah warga Sunni.

Kemarin, Wakil Presiden Irak Adel Abdul Mahdi mengatakan perlunya segera membentuk “persatuan pemerintah” dalam beberapa hari mendatang menyusul konflik sektarian sejak 22 Pebruari lalu, di mana ledakan bom terjadi di tempat suci Syiah di Sammara.

“Saya berharap, pengumuman akan dikeluarkan dalam beberapa hari ke depan. Sejujurnya, tidak ada kesulitan-kesulitan serius,” ungkapnya.

“Persoalan apa saja sebelum menyalahkan orang, bagi kita yang penting adalah berbagi pandangan dan pengertian, sehingga kita memiliki pijakan dan mengatakan kepada warga bahwa periode mendatang akan lebih baik dari periode sebelumnya, terang Mahdi.

Sementara itu Presiden Irak Jalal Talabani mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan kelompok pemberontak yang menginginkan segera menghentikan serangan-serangan dan berunding dalam proses politik damai.

“Mereka (kelompok pemberontak) percaya bahwa inilah saatnya mengakhiri aksi kekerasan di Irak,” ungkap Talabani. (dar)

 


Terkait