Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia (KBI) Rizal Ramli yang maju sebagai calon presiden (capres) mengaku optimis karena merasa didukung oleh warga Nahdlatul Ulama (NU). Dukungan warga NU mengalir lantaran ia dekat dengan tokoh NU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Di NU banyak yang anggap saya orang dalam karena Gus Dur. Itu modal yang luar biasa," kata Rizal Ramli di Jakarta, Jum’at (26/12) seperti dikutip Okezone.<>
Saat ini Rizal telah digadang oleh Partai Bintang Reformasi (PBR) yang dinilai memiliki kekuatan di luar Jawa. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) juga telah mengusungnya sebagai capres.
"Partai nasionalis juga akan bergabung, partai minoritas juga. Ini koalisi Indonesia. Target kita 12-15 persen sebelum legislatif, supaya jadi credibel candidate," katanya optimis.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian era Gus Dur itu mengaku akan menjadi Presiden yang juga seorang ekonom. ”Jenderal, kiai, ibu rumah tangga, dan profesor sudah pernah menjadi presiden. Tapi kalau ekonom belum,” katanya.
Kedekatannya dengan Gus Dur menjadi salah satu modal utama. Sebelumnya, saat memberikan orasi dalam deklarasi Gerakan Kebangkitan Rakyat (Gatara), sebuah organisasi pergerakan baru yang dipimpin langsung oleh Gus Dur, Rizal Ramli menyatakan mendukung cita-cita Gus Dur dalam membela 80 persen warga negara Indonesia yang tertindas.
“Gus Dur selalu di depan kurva. Banyak yang mengatakan Gus Dur terlalu jauh berfikir ke depan. Maka Gatara ini akan jadi sejarah,” katanya.
Rizal Ramli dalam orasinya menyatakan, dukungan rakyat tehadap Gus Dur terus mengalir. ”Pemerintah dan PKB boleh melupakan Gus Dur, tapi rakyat tidak akan melupakan Gus Dur,” katanya. (nam)