Jakarta, NU Online
Mantan Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Hilmi Muhamadiyah mengatakan, dalam waktu dekat alumni IPNU segera mendeklarasikan berdirinya organisasi alumni sebagai wadah komunikasi kader NU yang pernah aktif di organisasi berbasis massa pelajar dan santri tersebut.
“Alumni IPNU akan segera mendirikan organisasi alumni. Ini sangat penting untuk dijadikan ajang komunikasi antara sesama alumni dan kader IPNU. Yang terpenting, organisasi ini juga untuk memperkuat NU,” ungkap Hilmi Muhamadiyah di Jakarta, Rabu (10/10).
Terkai<>t pendirian organisasi tersebut, alumni dan pengurus PP IPNU telah mengggelar rapat bersama di kediaman mantan Ketua Umum Zainut Tauhid Sa’ady, Senin lalu. Selain, Hilmi, para mantan Ketua Umum PP IPNU lain juga hadir dalam acara tersebut, antara lain Zainut Tauhid Sa’ady, Abdullah Azwar Anas, Al-Amin Nasution, serta para sesepuh alumni IPNU lainnya.
Dalam rapat yang dirangkai dengan buka puasa bersama itu akhirnya menyepakati dirinya sebagai ketua tim pembentukan organisasi. Kalau tidak ada aral melintang, organisasi tersebut rencananya akan dideklarasikan pada bulan Februari tahun depan atau bertepatan dengan peringatan Harlah IPNU. “Mulai sekarang tim sudah mulai bergerak. Targetnya, bulan Februari tahun depan sudah dideklarasikan,” katanya.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Ketua Umum PP IPNU Idy Muzayyad menyambut baik gagasan para alumni IPNU tersebut. Namun, katanya, jika organisasi tersebut telah lahir, harus dimanfaatkan dengan baik. ”Tentu kami menyambut baik. Itu ide yang sangat positif sekali. Tapi kalau nanti telah berdiri ya mari dijalankan dengan baik,” katanya.
Kader IPNU asal Magelang itu berharap agar organisasi alumni IPNU tersebut tidak hanya ada di pusat, tapi juga ada di daerah. Artinya, kata Idy, dengan adanya organisasi tersebut, kader IPNU dimana pun berada akan bisa terwadahi semua.”Akar IPNU yang paling kuat adalah di bawah. Karena itu, struktur organisasi alumni juga harus ada di daerah,” jelasnya.
Ditambakannya, keinginan lahirnya organisasi alumni IPNU tersebut sebenarnya muncul dari aspirasi kader dan alumni IPNU di daerah. Keberadaan organisasi tersebut, katanya, menjadi sangat penting karena alumni IPNU, baik di pusat maupun di daerah kini telah banyak yang menduduki pos-pos penting, terutama di birokrasi dan parlemen.
“IPNU ini kan organisasi yang besar. Harus diakui, potensi kader IPNU tak kalah dengan kader organisasi lain. Karena itu, ke depan perlu ada komunikasi yang lancar antar alumni dan kader,” tuturnya. (duta)