Duta Besar RI untuk Libya, Sanusi, mengatakan bahwa semua warga negara Indonesia (WNI) termasuk mahasiswa masih dalam kondisi aman kendati krisis politik kian memanas dan warga asing eksodus dari negara itu.
"Sejauh ini WNI kita masih aman, namun KBRI tetap memantau dan intensif menjalin kontak untuk memastikan keselamatan mereka di tengah cobaan yang dihadapi Libya," kata Dubes RI untuk Libya Sanusi seperti dilansir Antara, Kamis (24/2).<>
Mengenai kondisi mahasiswa Indonesia, menurut Sanusi, semuanya aman karena tinggal di asrama universitas setempat.
"Kampus universitas telah menyatakan menjamin keamanan dan keselamatan mahasiswa asing termasuk mahasiswa asal Indonesia," katanya.
Jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Libya tercatat 130 orang di antara sekitar 850 WNI berbagai profesi yang tersebar baik di ibu kota negara, Tripoli, maupun di beberapa provinsi.
Selain mahasiswa, sebagian besar WNI adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) pria yang direkrut oleh perusahaan konstruksi Indonesia, PT. Wijaya Karya untuk pembuatan jalan raya dan jembatan di negara Arab kaya minyak di Afrika utara itu.
Di samping itu, ada sekitar 50 tenaga kerja wanita (WNI) yang tercatat di KBRI Tripoli sebagai pembantu rumah tangga di keluarga kalangan masyarakat setempat.
Dubes Sanusi menduga bahwa masih ada puluhan TKW lagi yang belum mendaftarkan diri mereka ke KBRI sehingga sulit dilacak keberadaannya.
Saat ini KBRI menampung sepuluh TKW bermasalah yang melarikan diri dari majikan mereka akibat beragam alasan, seperti honor tidak dipenuhi atau sudah tidak berhasrat bekerja lagi.
Menyangkut nasib ratusan pekerja bangunan PT Wijaya Karya, Dubes Sanusi menjelaskan bahwa keselamatan mereka dijamin perusahaan.
"Saya sudah kontak dengan pimpinan PT Wijaya Karya di Libya, yaitu pak Bomo dan Pak Doni, dan mengatakan keamanan para pekerja dari Indonesia dijamin perusahaan," kata Sanusi. (ant/nam)