Warta

FKB Dukung Tampilnya Capres Baru

Rabu, 7 Januari 2009 | 02:18 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI, Effendi Choirie, menegaskan, pihaknya mendukung tampilnya kandidat-kandidat presiden baru di Pilpres 2009 setelah pemerintahan saat ini terbukti berorientasi neokapitalisme dan neoliberalisme.

"Kita mendukung capres baru. Sebutlah Sri Sultan, Prabowo, Wiranto atau mungkin Megawati Soekarnoputri, karena ekonomi pemerintahan SBY-JK ini ternyata berorientasi neokapitalisme dan neoliberlaisme," ujarnya kepada pers di Gedung DPR Jakarta, Selasa (6/1).<>

Ditegaskannya bahwa saat ini sudah waktunya bagi bangsa Indonesia menampilkan pemimpin baru yang lebih berorientasi kepada ekonomi di pedesaan dan kepentingan sebagian besar rakyat.

Menurut Effendi, meski pemerintahan saat ini mencatat beberapa peningkatan di sektor ekonomi, namun semua itu ternyata tidak mendongkrak kesejahteraan rakyat.

Ia menambahkan, capres-capres baru tersebut perlu bersatu untuk menghadapi neokapitalisme-neoliberalisme ekonomi yang dikembangkan oleh SBY-JK. "Pemilu 2009 ini merupakan momentum untuk mengembalikan kekuatan ekonomi kepada rakyat. Tanpa itu maka Indoensia akan tetap menjadi negara yang tidak mempunyai nilai tawar di mata dunia internasional," ujarnya.

Ia mencontohkan lemahnya posisi tawar Indonesia untuk menghadapi kebiadaban Israel terhadap Palestina. "Indonesia belum didengar apalagi mampu menyelesaikan konflik Israel-Palestina tersebut karena pemerintahannya tidak mandiri," katanya.

Menurutnya, negara yang kuat itu adalah apabila secara ekonomi suatu negara sudah mandiri, rakyatnya berkualitas dan berkemampuan, sistem pemerintahannya demokratis serta mempunyai ketahanan nasional yang kuat.

Sebab itu, lanjut dia, meski Indonesia berpenduduk mayoritas muslim, tapi pemerintahannya tidak mandiri dan tergantung kepada neokapitalisme dan neoliberalisme Amerika Serikat.

"Dengan begitu, maka sudah waktunya rakyat Indonesia memilih pemimpin yang baru yang lebih berorientasi kepada kesejahteraan rakyat di desa-desa," tandasnya. (ant/rif)


Terkait