Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) belum berpikir akan meninggalkan gelanggang politik. Ia masih akan tetap aktif di partai yang dipimpinnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
”Yang memegang demokrasi saat ini adalah partai politik. Seneng ga seneng ya itu. Nggak betul kalau saya meninggalkan partai politik,” kata Gus Dur dalam diskusi dan bedah buku ”Pergolakan di Jantung Tradisi: NU yang Saya Amati” karangan As’ad Said Ali, di Jakarta, Jum’at (15/8) tadi malam.<>
Pernyataan Gus Dur itu disampaikan menyusul permintaan kawan-kawannya para aktivis masa Orde Baru pada hari ulang tahunnya yang ke-68. Sejumlah kawan antara lain Bondan Gunawan, Frans Magnis Suseno, Hariman Siregar, Aristides Katoppo, AS Hikam, M Sobary, dan Rachman Toleng, meminta Gus Dur meninggalkan partai politik.
Menurut Gus Dur, partai politik masih menjadi perangkat penting untuk menyampaikan aspirasi demokrasi. Sementara dirinya saat ini sudah memimpin PKB dan tidak akan ditinggalkannya begitu saja.
“Problemnya sekarang PKB itu isinya macem-macem. Ada MUhaimin, ada ini, dan ada itu. Makanya kemarin ada peraturan di DPP, boleh jadi Caleg tapi tidak boleh jadi pengurus PKB,” katanya. (nam)