Warta

Gus Dur: Israel Buat Genjatan Senjata karena Alasan Hubungan Diplomatik

Ahad, 18 Januari 2009 | 10:45 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menilai, Israel membuat pengumuman genjatan senjata dengan Hamas karena alasan hubungan diplomatik. Menurutnya, negeri Zionis itu takut jika banyak negara di dunia yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

”Sudah ada yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, seperti Venezuela dan Bolivia. Nah, sebelum (fenomena pemutusan hubungan diplomatik) meluas ke mana-mana, maka dibuatlah genjatan senjata,” terang Gus Dur dalam konferensi pers di ruang kerjanya di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Ahad (18/1).<>

Dijelaskan Gus Dur, genjatan senjata itu merupakan keputusan yang tidak menguntungkan bagi kelompok Hamas atau Palestina. Pasalnya, Israel membuat keputusan tersebut secara sepihak, tidak melibatkan Hamas.

”(genjatan senjata itu) dibelain, tapi (yang membuat keputusan) itu Israel. Enggak dibelaian, wong (tapi) itu genjatan senjata. Bingung,” tandas Gus Dur yang dalam kesempatan itu didampingi putrinya, Zanubah Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid.

Venezuela merupakan negara yang mengawali memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel menyusul serangan militer Israel ke Gaza, Palestina, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang dan melukai sekira 5.000 warga lainnya. Negara pimpinan Hugo Chavez itu, pada Selasa (6/1) lalu, mengusir Duta Besar Israel, Schlomo Cohen dari Caracas.

Menyusul kemudian, Bolivia juga melakukan hal serupa pada Israel. Negara sekutu Venezuela yang dipimpin Presiden Bolivia Evo Morales memutuskan menghentikan hubungan diplomatik negaranya dengan Israel setelah serangan ke Gaza pada Rabu (14/1).

“Bolivia memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Mengingat serangan brutal terhadap kemanusiaan ini, Bolivia akan menghentikan hubungan diplomatik dengan Israel,” ujar Morales.

Langkah kedua negara itu lalu diikuti Qatar dan Mauritania. Keputusan membekukan hubungan diplomatik dengan Israel diambil menyusul pertemuan regional di Doha membicarakan perang di Gaza.

"Mauritania dan Qatar memutuskan dalam pertemuan di ruang tertutup itu untuk membekukan hubungan dengan Israel," ujar seorang diplomat Mauritania, Kamis (15/1).

Qatar menjadi negara dimana Israel menempatkan biro perdagangannya sejak 1996. Sedangkan Mauritania memiliki hubungan diplomatik dengan rezim Israel sejak 1999. (rif)


Terkait