Padang Pariaman, NU Online
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kini melakukan pembenahan diri untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan menelanjangi kekotoran-kekotoran di tubuh partai sendiri.
"Jadi kecurangan itu diperangi habis," kata Ketua Dewan Syura DPP PKB, KH Abdurrahman Wahid atau akrab dipanggil "Gus Dur" di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Rabu malam.
<>Hal itu disampaikan mantan Presiden RI itu saat bersilaturahmi dengan puluhan tokoh ulama muslim pengikut ajaran Tarekat Syatari’ah di sebuah surau (tempat ibadah) dalam komplek makam ulama kharismatik Minangkabau, Syech Burhanuddin.
Menurut Gus Dur, dalam pembenahan ini, sebanyak 40 pimpinan cabang atau pimpinan wilayah PKB dibekukan, karena pengurusnya berisi pimpinan yang curang.
"Saya banyak dimusuhi orang karena melakukan hal tersebut," kata tokoh besar Nahdlatul Ulama ini.
Pembenahan juga dilakukan di Jawa Timur yang merupakan basis terbesar PKB dan NU, sehingga Gus Dur dimusuhi karena berani melakukan perombakan-perombakan dan pembaharuan.
Ia menegaskan, PKB bercita-cita besar untuk memakmurkan negara kita secara adil dan sejahtera yang oleh para sesepuh dan orang tua sudah dimasukannya dalam UUD 1945 yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
"Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan, tugas Pemerintahan adalah memenuhi hajat hidup orang banyak, yang artinya harus kepentingan orang banyak, bukan untuk kepentingan partai itu sendiri," tambah Gus Dur. (ant/bir)