Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengaku ketakutan karena dicalonkan sebagai presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 mandatang.
"Saya ini dicalonkan presiden, itu tergantung dari persyaratan-persyaratan jadi calon macam-macam. Saya pikir ujung-ujungnya saya tidak jadi calon, ya sudah begitu saja. Tetapi kalau sampai menang, bagaimana? Padahal enggak jadi calon," ujar Gus Dur.<>
Ia mengatakan hal itu usai 'Orasi Catatan Akhir Tahun Gus Dur' di Hotel Santika, Jakarta, Ahad (28/12). Pemenang Pilpres 2009, katanya, harus membentuk pemerintahan dan mengambil tindakan-tindakan menuju Indonesia yang baik, bersih, dan demokratis.
"Nah kalau itu terjadi, saya harus berhadapan dengan teman-teman, karena saya tidak punya musuh sama sekali. Dulu yang mau bunuh saya 3 kali tidak berhasil, sekarang sudah mati Pak Harto," kata Gus Dur.
Mantan presiden itu juga menyoroti hal kecil, seperti banyaknya warga yang belum mendapat KTP. Sedangkan untuk hal besar, Gus Dur mencontohkan rebutan tanah antara warga dengan PT Arara Abadi, anak perusahaan Sinar Mas Group, di Bengkalis, Riau, yang merenggut 2 nyawa balita.
"Ini menunjukkan kedudukan sebagai warga negara belum mantap. Jawaban saya terhadap hal ini satu saja, mari kita perjuangkan secara mantap, selesai. Cara untuk menunjukkan hal itu saya kira gampang, ke pengadilan," tandas Gus Dur. (rif)