Jakarta, NU Online
Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban pada H-10 Idul Adha 1432 Hijriah. Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan kurban tersebut sehat dan layak untuk dikurbankan atau dikonsumsi. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 20 petugas Sudin Pertanian dan Peternakan serta beberapa dokter hewan akan disebar ke delapan kecamatan di Jakarta Pusat.
"Sebanyak dua petugas akan diterjunkan ke setiap kecamatan," ujar Sarjoni, Kasie Pengawasan dan Pengendalian Sudin Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat, Senin (24/10).
<>Pemeriksaan meliputi kelengkapan administrasi, surat keterangan kesehatan hewan kurban dari daerah asal hewan kurban, serta pemeriksaan sebelum hewan kurban dipotong di tempat penampungan. Selain itu juga pemeriksaan suhu badan, mata, hidung, dan gigi ternak.
"Jika ditemukan hewan yang tidak dilengkapi SKKH, akan dikembalikan ke tempat asal. Pemeriksaan hewan ini juga dimaksudkan untuk mencegah masuknya hewan kurban yang mengidap penyakit antraks atau penyakit berbahaya lainnya," ucapnya.
Dijelaskan Sarjoni, tempat penjualan hewan kurban yang telah diperiksa nantinya akan diberikan tanda berupa pemasangan stiker. Sejauh ini, Sudin Pertanian dan Peternakan Jakpus belum mendata jumlah tempat penampungan hewan kurban baik kambing maupun sapi. Namun, kata Sarjoni, di setiap kecamatan sedikitnya terdapat 10 titik tempat penjualan hewan kurban.
Sarjoni mengimbau kepada masyarakat yang ingin membeli hewan kurban agar berhati-hati. "Hewan kurban harus memenuhi syarat syariat Islam yaitu hewan kurban itu aman, utuh, cukup umur, dan sehat," ungkapnya.
Persiapan menyambut Hari Raya Idul Adha juga dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan. Pemeriksaan hewan juga akan dilakukan pada H-10.
Sementara itu, Kasudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Chaidir Taufik, mengatakan pemeriksaan hewan kurban meliputi kelengkapan administrasi dan kondisi kesehatan hewan kurban. "Pengecekan mata, nafsu makan, dan pencernaan hewan kurban juga penting dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diidap hewan tersebut," ujar Chaidir, Senin (24/10).
Tempat penampung, kata Chaidir, juga kerap memengaruhi kondisi kesehatan hewan kurban. Kebersihan tempat penampungan, kebersihan air minum di tempat penampungan, serta ketersediaan pangan hewan yang memadai harus diperiksa untuk menentukan kondisi fisik hewan secara umum.
"Tempat harus bersih dan beratap. Di Jakarta Selatan ada beberapa tempat penampungan seperti di Srengseng Sawah, Pesanggrahan, dan Mampangdalam," terangnya.
Chaidir memperkirakan jumlah hewan kurban yang disembelih tahun ini sekitar 20.000 ekor. Jumlah ini tidak berbeda jauh dibanding tahun 2010 yaitu sebanyak 7.000 sapi, 6.000 kambing, 6.000 domba, dan seribu kerbau. "Tampaknya tidak jauh berbeda dengan tahun lalu," ungkapnya.
Redaktur : Syaifullah Amin