Warta

Hasyim Berharap Penggantinya Teruskan Agenda Internasional NU

Rabu, 25 November 2009 | 01:03 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A. Hasyim Muzadi berharap pengantinya pada periode mendatang mampu meneruskan agenda internasional NU. Menurutnya, calon ketua umum PBNU harus mampu mempromosikan pemikiran-pemikiran NU dan menunjukkan peran NU di kancah internasional.

”PBNU yang akan datang harus bisa melanjutkan agenda internasional NU. Ketua Umum PBNU harus bisa mempromosikan main set NU. Bahwa main set NU bisa dipakai dunia,” kata Hasyim kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/11).<>

Salah satu agenda internasional NU yang perlu di lanjutkan adalah International Conference of Islamic Scholars (ICIS). Menurut Hasyim, ICIS yang telah dilakukan tiga kali oleh PBNU mampu mempertemukan kalangan cendekiawan dan ulama Timur Tengah dan Barat.

“Orang-orang Muslim Timur Tengah tidak bisa mendatangkan Barat, sementara Barat tidak pernah mendatangkan orang Timur Tengah. Tapi melalui ICIS, semua bisa kumpul,” katanya.

Hasyim menambahkan, ICIS juga telah menjadi second track diplomacy atau diplomasi jalan kedua selain diplomasi yang ditempuh melalui jalur resmi. Beberapa tokoh penting dunia lintas aliran yang tergabung dalam ICIS terbukti mampu menyelesaikan berbagai konflik Timur Tengah dan kasus-kasus yang ditimbulkan oleh kelompok muslim garis keras.

Hasyim sendiri sebagai Sekjen ICIS sekaligus Presiden World Conference on Religions and Peace (WCRP) berperan penting dalam pembebasan sandra warga Korea Selatan oleh kelompok Taliban. Ia juga dilibatkan dalam melerai konflik yang terjadi di Thailand Selatan.

Sementara itu, beberapa hari lalu Hasyim dinobatkan sebagai salah satu tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. The Royal Islamic Strategic Studies Center di Jordan dalam buku The 500 Most Influential Muslim 2009 menempatkan Hasyim pada peringkat ke-18 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia, dan peringkat ke-1 tokoh muslim paling berpengaruh dari Indonesia.

Menurut Hasyim, peringkat ini sebenarnya di berikan kepada NU yang merupakan organisasi Islam terbesar dan pikiran-pikiran serta kiprahnya dapat diterima dunia Internasional.

”NU mampu mengembangkan ajaran Islam yang moderat, rahmatan lil alamin. Sebelumnya dunia hanya mempunyai dua lternatif, yakni yang liberal dan yang fundamental. NU mampu tampil di kancah internasional tanpa harus mengikuti kedua aliran yang ekstrim tersebut,” katanya. (nam)


Terkait