Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menceramahi Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar agar segera memperbaiki partai.
Ada beberapa hal yang disampaikan Hasyim kepada Muhaimin, di antaranya, PKB harus benar-benar menjalankan amanat sebagai partai yang mewakili kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU). Tentu juga tak melupakan amanat rakyat pada umumnya.<>
“Sebagai representasi umat, PKB harus jelas: dari umat dan keberadaannya pun harus untuk umat. Kalau sekarang, kan, tidak jelas,” ungkap Hasyim kepada wartawan saat menerima Muhaimin di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (19/6).
Menurut Hasyim, jika amanat itu tidak diindahkan, maka ketidakpercayaan rakyat pada PKB akan semakin menurun. Dan, imbuhnya, saat ini mulai muncul tanda-tanda itu. “Tidak hanya pada PKB. Rakyat juga mulai tidak percaya lagi pada partai lain,” pungkasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu juga mengatakan, PKB harus memperbaiki sistem kepemimpinan. Sebab, saat ini, kepemimpinan di PKB tidak berfungsi dengan baik. Padahal, kepemimpinan adalah faktor utama dalam menjaga stabilitas kinerja partai.
Hal lain yang harus diperhatikan partai yang didirikan para kiai dan ulama itu adalah intensitas dan kualitas pengabdian kepada umat. Setiap kader PKB, katanya, harus bekerja untuk kepentingan umat, bukan untuk kepentingan diri sendiri.
“PKB memang berangkat (baca: didirikan) dari golongan. Tapi, tujuannya harus untuk umat. Jadi, setiap kader PKB, entah itu di legislatif atau di eksekutif, harus bekerja untuk umat, untuk rakyat,” jelas Hasyim didampingi salah satu Ketua PBNU, Ahmad Bagdja.
Dalam silaturrahim itu, hadir pula sejumlah petinggi DPP PKB kubu Muhaimin lainnya, di antaranya, Lukman Edy (Sekretaris Jenderal/Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal), Erman Suparno (Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi), Ida Fauziyah (Ketua) dan Nursjahbani Katjasungkana (Ketua). (rif)