Warta
Hasyim: Masyarakat Berharap MK Adil Putuskan Sengketa Pilkada Jatim
Jumat, 28 November 2008 | 02:04 WIB
Jakarta, NU Online
Masyarakat Jawa Timur sangat berharap pada Mahkamah Konstitusi (MK) agar bertindak jujur dan adil dalam memutuskan sengketa hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim.
Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, melalui siaran pers yang diterima NU Online di Jakarta, Kamis (27/11) malam.<>
”Masyarakat Jatim hari-hari ini sedang menunggu keputusan MK, apakah MK berhenti pada keputusan legal formal yang "kering" ataukah berjuang untuk menegakkan kejujuran dan rasa keadilan masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, lembaga yang dipimpin Mahfud M.D. itu menjadi satu-satunya harapan bagi upaya menghilangkan praktik kecurangan dalam setiap proses pemilihan umum: pemilihan anggota legislatif, pemilihan presiden maupun pilkada.
Ia mengingatkan, jika praktik-praktik kecurangan dalam pilkada tak segera dihilangkan, maka tentu akan memengaruhi pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden pada 2009 mendatang.
”Semoga Pilpres yang akan datang tidak lebih kasar dari Pilgub Jatim. NU sebagai lembaga moral, akan terus berjuang agar Indonesia mempunyai Pemilu yang clear dan clean,” imbuh mantan ketua Pengurus Wilayah NU Jatim itu. (rif)
Masyarakat Jawa Timur sangat berharap pada Mahkamah Konstitusi (MK) agar bertindak jujur dan adil dalam memutuskan sengketa hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim.
Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, melalui siaran pers yang diterima NU Online di Jakarta, Kamis (27/11) malam.<>
”Masyarakat Jatim hari-hari ini sedang menunggu keputusan MK, apakah MK berhenti pada keputusan legal formal yang "kering" ataukah berjuang untuk menegakkan kejujuran dan rasa keadilan masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, lembaga yang dipimpin Mahfud M.D. itu menjadi satu-satunya harapan bagi upaya menghilangkan praktik kecurangan dalam setiap proses pemilihan umum: pemilihan anggota legislatif, pemilihan presiden maupun pilkada.
Ia mengingatkan, jika praktik-praktik kecurangan dalam pilkada tak segera dihilangkan, maka tentu akan memengaruhi pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden pada 2009 mendatang.
”Semoga Pilpres yang akan datang tidak lebih kasar dari Pilgub Jatim. NU sebagai lembaga moral, akan terus berjuang agar Indonesia mempunyai Pemilu yang clear dan clean,” imbuh mantan ketua Pengurus Wilayah NU Jatim itu. (rif)
