Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH A. Hasyim Muzadi menagaskan, dirinya belum menyatakan dukungan kepada salah satu calon ketua umum PBNU periode mendatang. Ia menyatakan, jika dirinya memberi restu kepada kandidat bukan berarti mendukung.
”Restu itu artinya ya mongo-mongo mawon (silakan saja, red), bukan berarti pemihakan. Masak datang minta restu tidak diberi,” kata Hasyim kepada wartawan di kantor PBNU Jakarta, Rabu (16/12).<>
Menurut Hasyim warga Nahdliyin perlu diberi kesempatan untuk menilai sendiri para calon yang pantas dipilih dalam Muktamar ke-32 NU di Makassar, Maret 2009 mendatang.
”Masyarakat perlu diberi waktu untuk melihat sendiri siapa-siapa yang pantas menjadi ketua umum PBNU. Semakin calon itu muncul maka semakin kelihatan aslinya,” kata Hasyim.
Sementara ini beberapa nama kandiat ketua umum yang muncul antara lain KH Salahudin Wahid, H Slamet Efendi Yusuf, H Ahmad Bagdja, KH Masdar F Masudi dan KH Said Aqil Siradj.
Ketika ditanya wartawan, dirinya mendukung siapa, pengasuh pesantren Al-Hikam itu enggan menjawab. ”Sementara ini belum ada warga NU yang tanya begitu. Nanti kalau ada yang tanya baru saya jawab,” katanya. (nam)
Ketua Umum PBNU KH A. Hasyim Muzadi menagaskan, dirinya belum menyatakan dukungan kepada salah satu calon ketua umum PBNU periode mendatang. Ia menyatakan, jika dirinya memberi restu kepada kandidat bukan berarti mendukung.
”Restu itu artinya ya mongo-mongo mawon (silakan saja, red), bukan berarti pemihakan. Masak datang minta restu tidak diberi,” kata Hasyim kepada wartawan di kantor PBNU Jakarta, Rabu (16/12).<>
Menurut Hasyim warga Nahdliyin perlu diberi kesempatan untuk menilai sendiri para calon yang pantas dipilih dalam Muktamar ke-32 NU di Makassar, Maret 2009 mendatang.
”Masyarakat perlu diberi waktu untuk melihat sendiri siapa-siapa yang pantas menjadi ketua umum PBNU. Semakin calon itu muncul maka semakin kelihatan aslinya,” kata Hasyim.
Sementara ini beberapa nama kandiat ketua umum yang muncul antara lain KH Salahudin Wahid, H Slamet Efendi Yusuf, H Ahmad Bagdja, KH Masdar F Masudi dan KH Said Aqil Siradj.
Ketika ditanya wartawan, dirinya mendukung siapa, pengasuh pesantren Al-Hikam itu enggan menjawab. ”Sementara ini belum ada warga NU yang tanya begitu. Nanti kalau ada yang tanya baru saya jawab,” katanya. (nam)
