Lebak, NU Online
Warga NU yang mempunyai kemampuan kewirausahaan-interpreneurship dipastikan mampu menjaga sumber motivasi, yaitu husnuddzon yang ada pada dirinya, sehingga tidak akan pernah mengalami kekeringan kreatifitas untuk menciptakan peluang-peluang usaha baru yang ditekuni.
“Kreativitas dan produktifitas dalam dunia usaha menjadi langgeng bila didukung oleh kemampuan menjaga sumber motivasi itu sendiri,”kata Prof Dr Ahmad Dimyathi, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPP PBNU) dalam penutupan “Bimbingan Teknis Motivasi Berprestasi dan Kewirausahaan” dalam pembentukan 'Rumah Produksi NU' di Pandeglang dan Lebak Banten.
/>
Rumah Produksi NU yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama kerjasama dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), yang berakhir pada Sabtu (4/12) itu Ahmad Dimyaty berpendapat bahwa sumber motivasi itu, sebenarnya telah dikenal warga nahdliyyin melalui nilai husnuddzon.
“Nahdliyyin diajarkan untuk berbaik sangka menyikapi fenomena di sekitarnya, itulah sumber motivasi dasar yang diposisikan sebagai fenomena motivasi untuk bekerja dan beribadah. Saya sekarang tidak lagi menjadi Dirjen Hortikultura, namun di saat bersamaan saya mendapatkan amanah menjadi Pengurus LPPNU, HKTI, dan KADIN. Ini fenomena yang menjadi sumber motivasi,”ujar Ahmad Dimyathy lagi.
Menurutnya, di samping menjaga sumber motivasi, seorang interpreneurship memerlukan nilai istiqamah, yaitu konsistensi di bidang dan prinsip tertentu. Istiqamah menekuni bisnis tertentu akan melahirkan produk yang berkualitas dan tenaga-tenaga ahli di bidangnya.
“Sedangkan istiqamah dalam prinsip tertentu menurut saya adalah istiqamah untuk menjadi nahdliyyin. Apapun profesi dan posisi kita seharusnya tetap sebagai warga NU dan berwirausaha untuk mengembangkan warga nahdliyyin, ”tandas Pakar Hortikultura yang kesehariannya bertugas di Kementerian Pertanian RI ini. (amf)
Warga NU yang mempunyai kemampuan kewirausahaan-interpreneurship dipastikan mampu menjaga sumber motivasi, yaitu husnuddzon yang ada pada dirinya, sehingga tidak akan pernah mengalami kekeringan kreatifitas untuk menciptakan peluang-peluang usaha baru yang ditekuni.
“Kreativitas dan produktifitas dalam dunia usaha menjadi langgeng bila didukung oleh kemampuan menjaga sumber motivasi itu sendiri,”kata Prof Dr Ahmad Dimyathi, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPP PBNU) dalam penutupan “Bimbingan Teknis Motivasi Berprestasi dan Kewirausahaan” dalam pembentukan 'Rumah Produksi NU' di Pandeglang dan Lebak Banten.
/>
Rumah Produksi NU yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama kerjasama dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), yang berakhir pada Sabtu (4/12) itu Ahmad Dimyaty berpendapat bahwa sumber motivasi itu, sebenarnya telah dikenal warga nahdliyyin melalui nilai husnuddzon.
“Nahdliyyin diajarkan untuk berbaik sangka menyikapi fenomena di sekitarnya, itulah sumber motivasi dasar yang diposisikan sebagai fenomena motivasi untuk bekerja dan beribadah. Saya sekarang tidak lagi menjadi Dirjen Hortikultura, namun di saat bersamaan saya mendapatkan amanah menjadi Pengurus LPPNU, HKTI, dan KADIN. Ini fenomena yang menjadi sumber motivasi,”ujar Ahmad Dimyathy lagi.
Menurutnya, di samping menjaga sumber motivasi, seorang interpreneurship memerlukan nilai istiqamah, yaitu konsistensi di bidang dan prinsip tertentu. Istiqamah menekuni bisnis tertentu akan melahirkan produk yang berkualitas dan tenaga-tenaga ahli di bidangnya.
“Sedangkan istiqamah dalam prinsip tertentu menurut saya adalah istiqamah untuk menjadi nahdliyyin. Apapun profesi dan posisi kita seharusnya tetap sebagai warga NU dan berwirausaha untuk mengembangkan warga nahdliyyin, ”tandas Pakar Hortikultura yang kesehariannya bertugas di Kementerian Pertanian RI ini. (amf)
