Padang, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulam (IPNU) akan memberikan beasiswa kepada 50 pelajar di Sumatera Barat (Sumbar). Beasiswa itu merupakan bagian dari program Pelajar Binaan Berprestasi (Pantas) yang dicanangkan IPNU untuk 5.000 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Indonesia.
Demikian diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Idy Muzayyad saat menghadiri Konferensi Wilayah II dan Dialog Kebangsaan Tiga Generasi IPNU, di Padang, Sumbar, Sabtu (19/7). ”Nanti, secara teknis, kita akan berikan formulirnya,” katanya.
<>Idy menjelaskan, program beasiswa Pantas itu sebagai upaya konsisten IPNU dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan pelajar Indonesia. Karenanya, ia berharap mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan, pemerintah, tokoh masyarakat dan instansi lainnya.
IPNU, imbuhnya, merupakan wadah yang menyediakan kader generasi penerus, terutama generasi penerus penganut paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). IPNU saat ini ibarat menanam. Sedangkan yang akan menuainya adalah orang tua, masyarakat dan pemerintah.
“Oleh karena itu, tokoh masyarakat, pemerintah dengan berbagai instansinya, haruslah mampu memberikan pupuk, perawatan dan siraman kepada IPNU. Baik berupa ‘siraman’ rohani, nasihat, maupun ‘siraman’ material,” tandas Idy.
”Tanpa ada ‘siraman’ dari berbagai pihak, tentu IPNU tidak akan bisa banyak berbuat menyiapkan generasi penerus yang berakhlak,” terangnya.
Selain itu, ia berharap kader-kader IPNU di Sumbar dapat mengembangkan organisasi menjadi lebih baik dan maju. Ia menyadari, Sumbar yang bukan basis massa NU, merupakan tantangan tersendiri dalam urusan pengkaderan.
Semangat juang membangun IPNU, katanya, adalah modal utama dalam menjalankan kerja organisasi. “Pimpinan IPNU harus mau dulu, baru bisa menjalankan kerja organisasi. Tapi, jika tidak ada kemauan, sudah pasti tidak akan bisa melakukan apa pun,” pungkasnya.
Rais Syuriah Pengurus Wilayah NU Sumbar, Amiruddin, menyatakan, IPNU merupakan wadah pembentuk generasi penerus yang berakhlak. Jika sekolah saja tempat mendidik generasi penerus terbukti tidak mampu melahirkan pemimpin yang berakhlak dan bermoral.
Banyak pemimpin yang dilahirkan sekolah saja tidak bermoral. ”Jika ingin mengubah bangsa ini ke arah yang lebih baik, haruslah pula mengubah sistem pendidikan nasionalnya. Sehingga tidak hanya menghasilkan peserta didik yang memiliki kecerdasan, tapi juga memiliki moral dan berakhlak,” kata Amiruddin.
Beasiswa Pantas diberikan kepada 5.000 siswa se-Indonesia yang tidak mampu, tetapi memiliki kecerdasan dan bermoral. Siswa setingkat SMP akan mendapatkan dana 200 ribu per semester. Sedangkan siswa setingkat SMA mendapatkan beasiswa sebesar 300 ribu per semester. (bat)