Jombang, NU Online
Ketua PC Muslimat NU Jombang Hj. Aisyah Muhammad menyampaikan keprihatinan terhadap anak-anak remaja selama ini.
"Sekarang sudah jamak, anak-anak kita mencukupkan belajar ngaji di TPQ hanya sampai usia sekolah dasar atau MI," kata Aisyah saat ditemui NU Online (4/10).
<>
Dia menilai, anak-anak remaja setelah sekolah tampaknya merasa tugasnya selesai, bahkan ketika sudah lulus dari SD atau MI. "Setelah selesai pendidikan dasar itu, mereka seakan bebas dan tidak pantas lagi untuk mengaji," tegasnya.
Aisyah mengisahkan, pada saat mengunjungi acara di kepengurusan ranting, kendaraan yang ditumpanginya dicegat oleh segerombolan pengamen yang usianya masih belia. Dia menyayangkan anak seusia itu ternyata justru menghabiskan waktunya di jalanan. Yang membuat terperanjat, kata Aisyah, ternyata dari sekian banyak anak muda itu ternyata pernah aktif di salah satu TPQ di sekitarnya.
Bu Is , demikian Aisyah Muhammad dipanggil, berharap, kalangan anak-anak muda NU yang terhimpun dalam IPNU maupun IPPNU memikirkan kondisi anak-anak seperti itu.
"Sudah saatnya IPNU maupun IPPNU mengefektifkan kelompok bimbingan belajar sembari menanamkan wawasan keAswajaan," kata Bu Is memberi contoh.
"Saya senang juga kalau adik-adik IPNU-IPPNU menyelenggarakan acara yang berskala regional dan nasional seperti lomba pidato bahasa asing dan sebagainya. Namun alangkah lebih bermanfaatnya kalau pendampingan terhadap kader NU terus dilakukan, termasuk di bimbingan belajar," katanya beralasan.
Redaktur : Hamzah Sahal
Kontributor : Syaifullah