Komitmen Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dalam dunia pendidikan kini ditingkatkan dengan pemberian beasiswa Pantas atau pelajar binaan berprestasi yang diperuntukkan bagi siswa setingkat SMP dan SMA yang kurang mampu dengan target 5000 siswa.
Launching program ini diselenggarakan pada acara peringatan hari lahir IPNU yang ke-56 yang diselenggarakan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis (12/6) malam.<>
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengaku gembira atas program untuk mencerdaskan anak bangsa ini dan menyumbangkan dana senilai 250 juta. “Jika wakil presiden Jusuf Kalla menyumbang 25 juta, saya menyumbang sepuluh kali lipatnya, alias 250 juta,” katanya disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Para mantan ketua IPNU yang hadir dalam acara tersebut juga bersemangat untuk mendukung program beasiswa ini. Abdullah Azwar Anas, anggota DPR RI, sepakat untuk menyumbang 75 juta, Tosari Wijaya, Hilmi Muhammadiyah, dan KH Hasib Wahab masing-masing mendonasikan 25 juta. Total pada malam itu, dikumpulkan dana sebesar 500 juta.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, yang juga mantan ketua cabang IPNU dan Menkominfo Muhammad Nuh yang hadir pada resepsi itu juga memberikan bantuannya.
Ketua Umum IPNU Idy Muzayyad menjelaskan, siswa yang berhak mendapatkan beasiswa adalah mereka yang memiliki kecerdasan dan bermoral, tetapi kurang mampu secara ekonomi. Siswa setingkat SMP akan mendapatkan dana 200 ribu per semester sedangkan siswa setingkat SMA mendapatkan beasiswa sebesar 300 ribu per semester.
“Setiap pelajar adalah berharga, maka potensi ini tidak boleh diabaikan, sebaliknya perlu dibina dan diselamatkan,” katanya.
Mereka yang bisa menjadi donatur bisa perorangan atau institusi yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan dan regenerasi kepemimpinan melalui pembinaan pelajar berprestasi.
Setiap donator berhak mengetahui pelajar binaan yang diasuhnya, demikian pula, pelajar binaan juga mengetahui donator yang membantunya. Komunikasi keduanya sangat didorong. Peran IPNU sebagai fasilitator antara donatur dan pelajar, sekaligus membantu memberikan pembinaan.
“Dana dari donator akan langsung diserahkan secara utuh kepada pelajar yang telah ditetapkan untuk kebutuhan pendidikan yang bersangkutan,” katanya.
Para penerima beasiswa juga akan mendapatkan pembinaan dari IPNU setempat dengan mengikutsertakan mereka dalam pelatihan kepemimpinan, ketrampilan, study club, aktifitas pengkaderan, seminar, diskusi, perlombaan, dan lainnya.
“Pendampingan dilakukan dengan menemani pelajar binaan dalam menjalani proses belajar dan kehidupannya, terutama bila terdapat masalah baik personal, sosial maupun struktural,” katanya.
Tak lupa, IPNU akan berusaha memfasilitasi pelajar binaan dalam mencari peluang untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Idy menegaskan penggunaan keuangan serta perkembangan pelajar binaan akan dilaporkan secara berkala kepada donator. Jika diperlukan, donator juga dapat meminta laporan insidentil. “Daftar donator dan alokasi donasi juga akan dilaporkan secara rutin kepada publik,” paparnya.
Program beasiswa Pantas ini dikelola oleh tim khusus yang berada dibawah koordinasi Student Crisis Centre (SCC) dengan melibatkan jaringan IPNU di 33 wilayah dan 347 cabang. (mkf)