Warta

IPNU Siap Gelar Kongres, IPPNU Belum Jelas

Jumat, 9 Juni 2006 | 12:19 WIB

Jakarta, NU Online
Sebulan lagi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) akan menggelar Kongres ke-15 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, 9-12 Juli mendatang. Persiapan kongres organisasi berbasis massa pelajar dan santri NU itu saat ini telah mencapai tahap akhir.

“Kongres siap digelar. Persiapan kami telah mencapai 75 persen. Materi kongres sudah siap untuk dicetak,” kata Ketua Panitia Pelaksana Kongres IPNU ke-15, Mujibur Rahman kepada NU Online di Jakarta, Kamis (8/6) lalu.

<>

Mujib, demikian ia akrab disapa, membantah isu yang berkembang bahwa IPNU belum siap menggelar kongres. Panitia sudah memutuskan bahwa waktu dan tempat tidak berubah sesuai dengan keputusan semula. ”Tidak ada perubahan. Semua sesuai dengan ketentuan awal,” ungkapnya.
 
Kongres ke-15 akan meneguhkan kembali visi dan gerakan IPNU sebagai organisasi pelajar. Hal itu sesuai dengan harapan para tokoh NU, khususnya Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi yang pada acara launching kongres beberapa waktu lalu meminta IPNU agar menjadi organisasi kader.

Berbeda dengan IPNU, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) hingga kini justru belum dapat menamui kata sepakat soal tempat dan waktu pelaksanaan kongresnya. Di internal pengurus pusat dan panitia saat ini masih terjadi tarik menarik kepentingan antara pihak yang ingin kongres digelar di Jakarta dan pihak yang ingin kongres digelar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sumber terpercaya di PP IPPNU mengatakan, persiapan kongres IPPNU masih amburadul, karena belum jelasnya waktu dan tempat pelaksanaan. Sementara banyak pihak yang mengiginkan kongres IPNU-IPPNU digelar dalam waktu dan tempat yang bersamaan. Kebersamaan kongres IPNU-IPPNU sangat penting, karena ada realitas yang tidak dapat diabakan, bahwa kegiatan IPNU-IPPNU pada tingkat Pimpinan Ranting (PR) hingga Pimpinan Cabang selalu bersamaan.
 
“Kongres IPPNU belum ada kejelasan tempat. Ada yang ingin tetap di Jakarta, dan ada pula yang ingin di Kalsel (Banjarmasin). Kalau digelar di Kalsel berarti pisah dengan IPNU. Katanya, Pak Hasyim (KH Hasyim Muzadi, red) berharap kongres IPNU dan IPPNU bersama,” kata sumber NU Online yang meminta namanya dirahasiakan tersebut.

Selain masalah tempat dan waktu, pelaksanaan kongres IPPNU juga masih terhalang oleh pendanaan. Karena itu, jika pengurus pusat dan panitia tidak bergerak cepat, kongres IPPNU terancam mundur. ”Dana juga masih menjadi masalah. Ya, intinya persiapan IPPNU menggelar kongres belum ada kejelasan,” ungkapnya. (rif)


Terkait