Warta

Iran: Kemenangan Obama Bukti Kegagalan Bush

Kamis, 6 November 2008 | 02:37 WIB

Teheran, NU Online
Beberapa pejabat senior Iran, Rabu, mengeluarkan komentar mengenai hasil pemilihan presiden AS, dan mengatakan bahwa kemenangan calon presiden dari partai Demokrat Barack Obama adalah tanda kegagalan Presiden George W. Bush.

Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki mengatakan terpilihnya Obama sebagai presiden ke-44 AS memperlihatkan rakyat Amerika menuntut perubahan mendasar, demikian laporan kantor berita Iran, IRNA.<>

Rakyat AS menuntut perubahan mendasar dalam kebijakan dalam dan luar negeri AS, kata Mottaki sebagaimana dikutip.
Pemerintah baru AS mesti mengakui tuntutan rakyat Amerika untuk menjauhkan diri dari pendekatan keliru pemerintah AS saat ini, katanya.

Wakil I Ketua Majlis (Parlemen) Iran Mohammad-Hassan Aboutorabi-Farid mengeluarkan pernyataan serupa sewaktu berbicara kepada wartawan di sisi sidang resmi Majlis.

Kemenangan Obama, dari partai Demokrat, adalah tanda kegagalan partai Republik, kata Aboutorabi-Fard.
Ia mendesak Obama untuk mengambil pelajaran dari kebijakan keliru dan gagal oleh George W. Bush di TImur Tengah dan mensahkan kebijakan yang benar mengenai Timur Tengah.

Perubahan seperti itu bagi pendekatan AS dapat memainkan peran penting dalam hubungan masa depan antara Amerika Serikat dan Asia secara keseluruhan, dan Timur Tengah khususnya, kata Aboutorabi-Fard sebagaimana dikutip oleh IRNA.
"Jika Washington mensahkan kebijakan yang sesuai dengan perhatian kenyataan global, itu dapat meningkatkan hubungan dengan negara regional dan dunia Muslim," katnaya.

Kebijakan AS seperti pendekatan keliru ke arah program nuklir damai Iran, dukungan tanpa syarat bagi Israel dan serbuan ke Afghanistan serta Irak menghasilkan pengucilan AS dari masyarakat internasional.

Seorang penasehat senior Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Sayyed Ali Khamenei juga menganggap kemenangan Obama dalam pemilihan presiden AS sebagai hadiah dari kegagalan pemerintah Bush.

"Rakyat Amerika harus mengubah kebijakan mereka guna membebaskan diri dari rawa yang dibuat oleh Presiden Bush buat mereka," kata Haddad Adel, mantan ketua Majlis Iran sebagaimana dikutip IRNA.
"Presiden selanjutnya AS mesti meninggalkan jalur yang sejauh ini diambil oleh Presiden Bush," katanya.

Obama menang dalam pemilihan presiden AS Rabu melawan pesaingnya dari partai Republik John McCain.
Amerika Serikat dan sekutunya telah menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Iran membantah tuduhan itu dan berkeras program nuklirnya semata-mata bertujuan damai.

Pemerintah Bush menyatakan memusatkan perhatian pada diplomasi guna berusaha menyelesaikan masalah nuklir Iran, tapi berkeras "takkan menghapuskan pilihan lain".

Beberapa pengamat percaya bahwa mungkin saja Amerika Serikat dan Israel akan menyerang sasaran Iran yang dicuriga berkaitan dengan program nuklir Teheran.

Selama kampanyenya pada Agustus, Obama menyerukan peningkatan tekanan diplomatik atas Iran sebelum Israel merasa "tersudut", dan mengatakan ia terikat komitmen "untuk mengencangkan sekrup secara diplomatik atas Iran" segera setelah terpilih sebagai presiden, sebelum Israel merasa "punggungnya menempel di dinding".

Dalam debat pertamanya dengan McCain, Obama mengatakan Amerika Serikat harus mengadakan pembicaraan langsung yang alot dengan para pejabat Iran karena upaya untuk mengucilkan Iran hanya mempercepat kemajuannya ke arah kepemilikan nuklir. (ANT)


Terkait