Jakarta, NU Online
Seni qiroat merupakan tradisi NU yang sangat kental. Disetiap pesantren, masjid dan musholla, para santri dan jamaah melantunkan bacaan-bacaan ayat suci Al Qur’an. Tak heran jika banyak nahdliyyin yang berhasil menjadi juara dalam berbagai event MTQ internasional.
Dalam lingkungan NU, perangkat yang mengurusi seni baca qur’an tersebut adalah Jam’iyyatul Qurro wal Huffadz (JQH) yang kini sudah tersebar di seluruh Indonesia. Dalam mengembangkan seni baca qur’an tersebut mereka mengadakan berbagai pelatihan dan lomba.
<>Dalam upaya meningkatkan konsolidasi organisasi, pengurus pusat JQH baru-baru ini melakukan pelantikan pada dua pengurus daerah. Pada tanggal 14 Oktober lalu, dilantik Pengurus Wilayah JQH Kaltim. Selanjutnya pada 5 November lalu, pengurus cabang JQH se-karesidenan Pekalongan dilantik di wisma Bani Saleh komplek alun-alun kota Tegal.
Dalam kedua kesempatan tersebut, Ketua Umum JQH KH Muhammad Zein menekankan agar pengurus JQH menciptakan para kader yang qur’ani. Tak lupa Zein meminta agar para pengurus tersebut melaksanakan amanat Muktamar NU ke 31 di Boyolali 204 lalu dan hasil Munas III JQH di Brebes tahun lalu.
Pada pelantikan di Tegal yang sekaligus berhalal bi halal, penceramah KH Imron Rosyadi yang merupakan qori internasional yang berasal dari tegal mengatakan para qori dan hafidz qur’an jangan sungkan-sungkan untuk memberikan ilmunya kepada para generasi muda karena dengan nilai-nilai qur’an, generasi muda kita mampu membentengi diri dari budaya luar yang dapat menimbulkan dekadensi moral. (mkf)