Tegal, NU Online
Kepemilikan Kartu Anggota NU (Kartanu) yang diprogramkan oleh PBNU direspon positif oleh PCNU Kabupaten Tegal. Walaupun PBNU tidak menjajikan sesuatu kepada pemilik kartanu karena dikhawatirkan tidak terealisasi, tapi PCNU kabupaten Tegal akan memberlakukan persyaratan rekrutmen di lingkungan NU seperti rekrutmen karyawan BMT, guru Maarif dan kepengurusan MWC hingga ranting, harus memiliki Kartanu.
<>
“Program Kartanu memang bertujuan untuk kebutuhan tertib administrasi, data base, memberikan informasi jumlah warga NU, mencegah penyusupan teroris dan aliran sesat, mempererat persaudaraan antar warga NU serta menjalankan keputusan muktamar NU ke 32 tahun 2010. Tapi kalau di kabupaten Tegal tidak cuma itu rekrutmen karyawan BMT dan guru Maarif juga disyaratkan mempunyai kartanu,” kata H Ahmad Wasari, ketua PCNU kabupaten Tegal pasca sosialisasi Kartanu bersama PBNU di gedung NU Slawi, (19/10).
Menurut Wasari, warga NU tak perlu trauma berkepanjangan karena program Kartanu yang pernah gagal saat bekerjasama dengan salah satu asuransi, kalau ingin maju lihatlah ke depan dan masa lalu dijadikan sebagai pelajaran agar tidak mengulang kesalahan yang sama.
“Intinya PCNU kabupaten Tegal sangat mendukung program Kartanu, karena pendataan warga adalah sangat penting. Selama ini ketika kita ditanya berapa jumlah warga NU jawabnya selalu klise, misalnya selain Muhamadiyah ya pasti NU,” katanya sambil ketawa.
Wasari berharap warga NU mengapresiasi kartanu yang merupakan program PBNU karena kemanfaatannya kembali kepada pribadi dan organisasi, sehingga antara pemimpin dengan yang dipimpin bisa bersinergi dalam program ini.
“Ya kita jadikan sebagai ajang silaturahim dan kordinasi antar warga dan pengurus,” pungkasnya.
Redaktur: Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Fatah