Kesadaran Turun, Muslimat NU Sosialisasi Galakkan Imunisasi
Jumat, 30 November 2007 | 11:07 WIB
Jakarta, NU Online
Belakangan ini, kesadaran untuk melakukan imunisasi bagi bayi mengalami penurunan yang drastis. Jika pada masa orde baru bisa mencapai 90 persen, kini tinggal 69.5 persen. Karena itu, Muslimat NU kembali menggalakkan sosialisasi perlunya imunisasi.
“Program ini memang hasil kerjasama dengan sejumlah ormas yang memiliki massa sampai ke bawah dan muslimat NU bertugas untuk melakukan sosialisasi seperti melalui majelis taklim,” tutur Mimin Austiana dari Muslimat NU DKI dalam acara Lokakarya di Gd. PBNU, Jum’at (30/11).
 <>;
Muslimat NU sendiri memfokuskan diri untuk melakukan sosialisasi di 7 propinsi yang mencakup Banten, Jabar, DKI Jakarta, Jateng, Jatim, Sulsel dan Sumatra Utara. Program ini didukung oleh Millenium Challenge Corporation Indonesia/Imunization Project (MCCI/IP) dan USAID.
“Ditargetkan jika sebelumnya hanya 69.5 bayi yang melakukan imunisasi terdapat peningkatan menjadi 80.5 persen. Saat ini diperkirakan terdapat 1.2 juta anak yang tidak diimunisasi,” tandasnya.
Dijelaskannya terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tuturnya kesadaran berimunisasi saat ini. Faktor ketersediaan sarana untuk melakukan imunisasi, keyakinan agama sampai dengan masalah budaya diantaranya tidak membolehkan bayi diapa-apain selama 40 hari diduga menjadi penyebabnya.
Program lokakarya ini berlangsung selama 2 hari dan diikuti oleh 23 Pengurus Muslimat NU DKI yang masing-masing cabang mengirimkan 2 orang. Selanjutnya pengurus cabang akan menyelenggarakan sosialisasi di tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) agar semakin menyebar ke bawah.
Salah satu Ketua PP Muslimat Ny. Farida Salahuddin Wahid menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari program Muslimat NU yang dihasilkan dalam kongres di Batam tahun lalu untuk menciptakan perempuan yang sehat dan religius. (mkf)