Warta

KH Ma’ruf Amin: NU Itu Ibarat Kerata Api

Rabu, 7 September 2005 | 06:29 WIB

Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama merupakan organisasi organisasi agama dengan jumlah ummat yang sangat besar sehingga segala keputusannya harus dipertimbangkan dengan matang karena menyangkut umat yang banyak.

“NU itu ibarat kereta api dengan jumlah penumpang yang banyak yang berjalan diatas relnya. NU bukan mobil atau taksi yang bisa jalan seenaknya,” tandas Rais Syuriyah PBNU KH Ma’ruf Amin dalam pembukaan Halaqah Kontreversi Ahmadiyah dan Perpres 36 di Gd. PBNU.

<>

Beberapa waktu terakhir ini, muncul kontraversi yang berkepanjangan dalam masalah Ahmadiyah yang dianggap sesat karena memiliki nabi baru. Namun disisi lain terdapat mereka yang mendukung dengan alasan kebebasan beragama. Halaqah ini berusaha mencari solusi dalam permasalahan tersebut. Sejumlah ahli dan pakar dalam berbagai bidang yang berkaitan diundang dalam pertemuan tersebut.

Dijelaskannya dalam proses pengambilan keputusan, NU pernah mengalami masa-masa yang sangat konservatif. Keputusan hukumnya sangat tekstual. Namun selanjutnya dilakukan perubahan metodologi pengambilan hukumnya melalui Munas Lampung pada tahun 1992 yang memungkinkan adanya pemaknaan yang lebih luas terhadap Qur’an dan Hadist.

NU juga tak melihat berbagai persoalan secara hitam putih. Salah satu keberhasilannya adalah mampu mengharmonisasikan antara Islam dan Pancasila yang dulu pernah dipertentangkan akibat adanya aturan azas tunggal. “Islam adalah ajaran dan Pancasila adalah wawasan keagamaan. “Disaat orang lain mempertentangkannya, NU berusaha mengkompromikannya sehingga berhasil menyatukan keduanya,” paparnya.

Sikap NU dalam ajaran agama adalah sangat toleran dalam arti menghargai perbedaan dalam koridor yang jelas. Namun demikian, jika ada penyimbangan, hal tersebut tak dapat ditoleransi. Para ulama NU biasanya akan mengarahkan kembali mereka ke jalan yang benar.(mkf)


Terkait