Warta

Kiai Maimun Zubair Diusulkan Jadi Rais Aam

Senin, 15 Februari 2010 | 10:01 WIB

Kediri, NU Online
Sejumlah pengasuh pesantren dan habaib dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang berkumpul di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Ahad (14/02) kemarin mengajukan KH Maimun Zubair, Pengasuh Pondok Pesantren Sarang, Rembang, sebagai calon Rais Aam PBNU periode mendatang.

Sebenarnya pertemuan kali ini hanya membicarakan kriteria atau calon ketua umum (tanfidziyah) PBNU. Perbincangan tentang calon rais aam memang tidak bisa dalam tradisi NU. Namun pembicaraan tentang kriteria atau calon rais aam akhirnya muncul juga.<>

Awalnya KH A Nawawi Abdul Djalil, pengasuh pesantren Sidogiri via telepon menyampaikan kepada para hadirin, untuk Rai’s Am ia mengusulkan KH Maimun Zubair dan ketua umum tanfidziyah KH Sholahuddin Wahid.

KH Faqih dari Langitan melalui putranya yang hadir juga mengusung KH Maimun Zubair sebagai Ra’is Am, sementara untuk tanfidziyah ia mengikut hadirin saja. Demikian pula KH Nurul Huda Djazuli (Ploso), mengajukan usulan yang sama.

Selanjutnya soal kriteria dan calon rais aam ini tidak dibahas lebih lanjut. Namun disampaikan KH Zaim Ahmad Maksum (Gus Zaim) yang didaulat menjadi juru bicara forum tersebut, bahwa untuk rais aam ini disyaratkan haruslah memangku pondok pesantren.

“Ada semacam aturan yang tidak tertulis di dalam NU. Maaf, sekali lagi, bahwa Rais Aam itu tidak sama dengan rais syuriyah provinsi atau rais syuriyah Sabang. Rais Am itu harus yang memiliki pesantren. Itu rahasianya, kenapa Munas Kaliurang menentukan KH Ali Ma’sum,” kata Gus Zaim.

Acara pertemuan pengasuh pesantren se-Jawa Timur dan Habaib itu berlangsung sejak pukul 13.00 WIB, dan dibuka oleh pimpinan pesantren Lirboyo KH A Idris Marzuki. Dalam acara ini, sedikitnya dihadiri oleh 50 pengasuh pesantren se-Jawa Timur dan Jawa Tengah dan Habaib.
 
Mereka yang hadir di antaranya KH Ahmad Idris Marzuki (Lirboyo), KH Zainuddin Djazuli (Ploso), KH Nurul Huda Djazuli (Ploso), KH Sholeh Qosim (Sidoarjo), KH Moh Anwar Mansur (Lirboyo), KH M. Abdul Aziz Mansur (Pacul Gowang, Jombang), KH Dimyati Romly (Darul Ulum, Jombang), KH Anwar Iskandar (Kediri), dan KH Mas Subadar (Besuk, Pasuruan).

Kiai lain yang hadir adalah KH M Zaim Ahmad Ma’sum (Lasem), KH Masbuhin (Manba’us Shalihin Gresik), H Muhammad Shaleh Qosim (Baharuddin Sepanjang), KH Mukhlas (Sidoarjo), H M. Subadar (Pasuruan), H Muhaimin Basri, KH Saiful Islam (Genggong, Probolinggo), KH Abdurahman Chudlori (Magelang), KH Warsun (Yogyakarta), dan masih banyak lagi. (mkh)


Terkait