Jakarta, NU Online
Upaya untuk memperkuat basis-basis IPNU di luar Jawa yang selama ini dianggap lemah terus diupayakan. Ketua Umum IPNU Mujtahidur Ridho menjelaskan daerah luar Jawa ini harus mendapatkan prioritas yang sangat serius karena salah satu penopang utama perjuangan NU ke depan itu tidak lain dan tidak bukan oleh kader-kader muda saat ini.

Baru-baru ini pada tanggal 21-22 September 2005 diadakan pelantikan dan rapat kerja wilayah PW IPNU se Sulawesi Tenggara di Kendari sebagai implementasi program penguatan organisasi tersebut.

Acara ini dihadiri oleh PW dan PC se Sulawesi Tenggara dan pelajar se Sulteng dengan jumlah sekitar 500 orang. Hadir juga pihak Diknas, Kapolda, Badan Narkotika Propinsi (BNP) dan Depag setempat. Acara juga diisi dengan dialog tentang masalah dunia pelajar dalam menghadapi era globalisasi.

Edo, panggilan akrab ketua umum IPNU tersebut menjelaskan memang terdapat perbedaan karakter para anggota IPNU di Jawa dan di luar Jawa. Perkembangan NU yang lebih berkonsentrasi di Jawa juga menyebabkan kader dan SDM NU di pulau ini lebih mudah didapat.

“Komunikasi kader yang selalu terhambat karena ketokohan di daerah setempat sangat minim merupakan salah satu sebabnya. Ini membutuhkan kerja bersama antara NU dan seluruh neven-nevernnya tak bisa dihindari,” paparnya.

Dikatakannya saat ini mendesak untuk dilakukan sebuah rekayasa yang produktif untuk membangun sinergisitas gerakan antara badan otonom dan Nahdlatul Ulama serta tokoh-tokoh kultural NU. “Fungsi rekrutmen, aktualisasi atau pengembangan dan distribusi kader ini tidak mungkin dilaksanakan sendirian oleh IPNU. Ini membutuhkan kerja keras bersama,” imbuhnya.
 
Apabila sistem pengkadera ini sudah berjalan dengan rapi, NU sebagai induk organisasi akan semakin mudah melakukan kerja-kerja keorganisasian tanpa harus dibebani lagi oleh persoalan regenerasi dan kaderisasi.(mkf)