Warta

Konferensi Internasional Narkoba PBNU Digelar

Senin, 27 Februari 2006 | 07:13 WIB

Jakarta, NU Online
Hajatan besar, konferensi internsional tentang narkoba yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi digelar Senin, (27/2) di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta. Menkokesra Aburizal Bakrie berkenan membuka secara langsung acara yang merupakan hasil kerja bareng antara PBNU dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Colombo Plan.

Konferensi tersebut dihadiri sekitar 200 peserta, baik dalam maupun luar negeri.  40 peserta di antaranya adalah perwakilan dari negara-negara sahabat, antara lain Afganistan, Bangladesh, Pakistan, Malaysia. Srilanka, Philipina, Thailand, Singapura, Fiji, Vietnam dan Maldives. Sedangkan 160 peserta yang lainnya merupakan perwakilan dari pesantren seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan NU.

<>

Selain beberapa jajaran pengurus teras PBNU, hadir juga pada acara tersebut, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Lyn B Pascoe, Sekretaris Jendral Colombo Plan Kittipan Nanjan Pipatkul dan Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen I Gede Mangku Pastika.

Ketua PBNU Rozy Munir menyatakan bahwa acara tersebut digelar sebagai wujud kepedulian sekaligus keprihatinan NU terhadap persoalan bangsa, dalam hal ini adalah maraknya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. “Ini sebagai wujud kepedulian NU terhadap terhadap persoalan bangsa. Karena, narkoba bukan hanya soal penggunaannya, tapi juga peredarannya,” terangnya kepada wartawan usai acara pembukaan.

Lebih lanjut, mantan Menteri BUMN di era pemerintahan Gus Dur ini menyatakan, lebih dari 3 juta jiwa penduduk Indonesia adalah pengguna dan pecandu narkoba. “Seberapa sih kekuatan pemerintah atau aparat dalam menanggulanginya. Saya kira yang mampu ditangani pemerintah hanya beberapa ratus saja, terus sisanya bagaimana. Makanya, dibutuhkan kerjasama semua pihak. Nah, NU sudah memulainya,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kalahar BNN I Gede Mangku Pastika mengungkapkan bahwa, NU sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar di Indonesia, sangat potensial dalam rangka mencegah dan menanggulangi bahaya narkoba. “NU memiliki 50 juta lebih massa. Itu sangat potensial untuk mencegah penggunaan narkoba,” terangnya.

Duta Besar Amerika Serikat Lyn B Pascoe yang juga turut dalam konferensi pers itu mengaku senang bisa bekerjasama dengan NU dalam memberantas narkoba. “Saya senang sekali bisa bekerjasama dengan NU dan BNN dalam mengurangi permintaan terhadap narkoba. Pokoknya, kita harus memerangi narkoba. Generasi muda harus bebas narkoba,” tegasnya.

Konferensi internasional bertajuk Internasional Conference of Faith Based Organizations/Islamic Scholars on Drug Policies and Strategies itu akan berlangsung selama 4 hari, hingga 1 Maret mendatang. (rif)


Terkait