Warta

Konferensi Islam Internasional Libya: Dialog di Dalam Lebih Diutamakan

Kamis, 30 Oktober 2008 | 01:01 WIB

Tripoli, NU Online
Beberapa peserta seminar Islam internsional ke-8 yang diadakan oleh Jam'iyyah ad-Da'wah al-Islamiyyah Libya di ibu kota Tripoli sejak hari senin (27/10) lalu merekomendasikan pentingnya ummat Islam untuk mengutamakan dialog di dalam terlebih dahulu, sebelum dialog antar-agama atau antar-peradaban.

Sebagaimana dilansir Islamonline (28/10), seminar yang bertema "Innaddiina 'Indallaahil Islaam" tersebut menekankan pentingnya persatuan ummat Islam, saling mengenal antar sesama, sekaligus mengikis perbedaan-perbedaan yang selama ini terjadi.<>

Mufti Agung Mesir, Syaikh Ali Jum'ah, yang membuka acara tersebut memberikan ceramah tentang "urgensi dialog antar sesama umat Islam". Syaikh Gum'ah mengatakan, "kita harus terus memperbaharui dan memperbaiki pola hubungan kita. selayaknya kita mengesampingkan perbedaan-perbedaan yang bersifat sektarianistik, dan lebih mementingkan titik persamaan di antara perbedaan tersebut."

Syaikh Gum'ah menambahkan, "perbedaan telah menjadi sunnatullah. perbedaan akan selalu ada. maka sudah selayaknya umat Islam belajar dari sejarah masa lalunya, dan lebih mencari titik temu atas perbedaan-perbedaan tersebut. ini yang harus ditekankan."

Sementara itu, Raja Bagir Haq, Sekretaris Jendral Konferensi Islam Karachi, Pakistan, yang juga hadir dalam konferensi Libya menyatakan, "umat Islam harus saling terbuka antar satu dan lainnya. Kita harus mengembangkan falsafah Taqrib baina al-Madzahib (pendekaan antar madzhab) untuk lebih optimal dalam menyelesaikan masalah-masalah umat Islam secara umum."

Ketua Umum Jam'iyyah ad-Da'wah al-Islamiyyah Libya, Dr. Muhammad Ahmad Syarif, mengatakan jika ketidakmengertian atau kekurang mengertian seseorang akan agama Islam adalah faktor utama mencuatnya fenomena kekerasan dan fundamentalisme Islam. "Hendaknya umat Islam memiliki cakrawala wawasan keislaman yang luas, yang tidak terbatas pada sektereanistik madzhab tertentu," tandasnya. (iol/atj)


Terkait