Jakarta, NU Online
Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) menyikapi adanya pro dan kontra di tengah masyarakat terkait legalitas vaksin polio dari kacamata hukum Islam. Untuk mencari pemecahannya, sebuah forum musyawarah untuk melakukan pembahasan akan segera digelar.
Wakil Ketua LBM PBNU, KH. Arwani Faishal mengatakan, forum untuk melakukan pembahasan atau bahtsul masail rencananya akan digelar pada Kamis, 8 Desember 2011 mendatang di Jakarta. Kegiatan ini digelar atas permintaan dari Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementrian Kesehatan RI.
"Ini untuk memutuskan legalitas vaksin polio dari kacamata hukum Islam. Kalau secara klinis Kemenkes sudah menyatakan tidak masalah, tapi belakangan kan ada kelompok masyarakat yang meragukan legalitasnya dari hukum Islam, makanya ini akan dibahas," ungkap Kiai Arwani di Jakarta, Rabu, 30 Desember 2011.<>
Untuk teknis pembahasan, Kiai Arwani menjelaskan, akan dilakukan oleh sejumlah ulama di PBNU dan perwakilan kepengurusan wilayah. Sedikitnya 30 ulama akan dilibatkan dalam kegiatan tersebut. "Akan dikaji secara mendalam bagaimana sebenarnya vaksin polio dalam prespektif hukum Islam. Dari kajian ini diharapkan masyarakat bisa semakin jelas, semakin mengerti hukum vaksin polio, sehingga tidak ragu untuk menggunakannya," jelasnya.
Mengenai latar belakang pro dan kontra di masyarakat, masih kata Kiai Arwani, tak lepas dari adanya kabar vaksin polio diolah dari bahan-bahan yang diharamkan oleh Islam.
"Sejauh yang saya tahu vaksin polio dibuat dari tumbuh-tumbuhan. Makanya dilakukan pembahasan, agar semua jelas dan masyarakat tidak resah. Akan digali dan ditetapkan hukum vaksin polio dari kacamata hukum Islam," pungkas Kiai Arwani.
Sementara Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, dikonfirmasi mengenai rencana bahtsul masail terhadap vaksin polio memberikan dukungan penuh. PBNU juga sudah berkoordinasi dengan Kementrian Kesehatan untuk kegiatan tersebut.
"Tadi juga sudah saya sampaikan ke Wakil Menteri (Kesehatan) dan sangat didukung. Ini kegiatan yang baik untuk masyarakat," kata Kiai Said seusai menerima kedatangan Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dr. Ali Gufron Mukti.
Penulis : Emha Nabil Haroen