Warta

LDNU Kumpulkan Dai dan Daiyah se-Indonesia

Rabu, 15 November 2006 | 10:25 WIB

Jakarta, NU Online
Munculnya berbagai macam aliran dalam agama Islam yang semakin marak setelah reformasi telah menimbulkan keresahan ummat. Guna meneguhkan kembali ajaran ahlusunnah wal jamaah ala NU, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) berencana mengumpulkan para dai dan daiyah dari seluruh Indonesia untuk membahas strategi mempertahankan dan mengembangkan ajaran Aswaja.

“Kalau di NU ada munas alim ulama, maka di LDNU akan digelar munas dai dan daiyah. Kita akan membicarakan berbagai laporan perkembangan dakwah di daerah, mencari solusi dan strategi pengembangannya,” tutur Ketua Umum Pengurus Pusat LDNU KH Nuril Huda kepada NU Online, Rabu.

<>Gagasan mengumpulkan para dai tersebut muncul dalam audiensi antara LDNU dengan PBNU. Dalam pertemuan tersebut KH Hasyim Muzadi mengharapkan agar LDNU menyelenggarakan pertemuan nasional untuk mensikapi perkembangan dakwah di Indonesia.

Rencananya, sekitar 200 orang dai dan daiyah dari 32 propinsi akan hadir. Selain ketua dan sekretaris PW LDNU se-Indonesia, juga diundang, 2 muballigh panggung, masing-masing laki-laki dan perempuan, dan akademisi. “Diharapkan mereka dapat memberikan masukan tentang strategi dakwah yang lebih responsif dan sesuai dengan tuntutan zaman,” imbuhnya.

Mereka akan membahas berbagai persoalan tersebut selama 4 hari. Direncanakan pertemuan tersebut akan berlangsung pada 8-12 Desember mendatang. “Mulai sekarang masing-masing PW LDNU diharapkan mempersiapkan peta dakwah di wilayahnya masing-masing untuk dibahas dalam pertemuan ini,” kata Sekretaris LDNU Khoirul Huda Baasyir yang turut dalam perbincangan.

KH Nuril Huda menegaskan bahwa pertemuan tersebut sama sekali tidak membahas agenda politik seperti Pilkada yang saat ini marak di berbagai daerah. “Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Kita hanya ingin memperjuangkan Islam Aswaja ala NU dengan tanpa menyalahkan fihak lain,” tegasnya. (mkf)