Warta

Menag Serukan Ulama Kembali ke "Barak"

Senin, 5 September 2005 | 13:27 WIB

Surabaya, NU Online
Menteri Agama (Menag) M Maftuh Basuni menyerukan ulama untuk kembali ke "barak" yakni pondok pesantren dan bukan justru berbenturan antar ulama yang satu dengan ulama yang lain seperti sekarang.

"Saya senang musyawarah kerja ulama ini di Jatim, karena siapa pun tahu bahwa Jatim itu gudang ulama. Namun ulama sekarang banyak yang berbenturan satu sama lain," katanya saat membuka Musyawarah Kerja Ulama Al-Qur’an se-Jawa di Surabaya, Senin petang.

<>

Oleh karena itu, pihaknya menyerukan kepada para ulama untuk kembali ke barak. "Kalau barak TNI itu markas, maka barak ulama adalah pondok pesantren," katanya disambut tepuk tangan dari 50 ulama Al-Qur’an yang hadir.

Pihaknya juga menyambut baik upaya Balitbang Depag untuk menjaring masukan dari para ulama guna memelihara kesucian Al-Qur’an melalui Musyker Ulama Al-Qur’an se-Jawa di Surabaya pada 5-7 September.

"Musyker ulama itu sendiri sudah dilakukan pada Mei lalu untuk Sumatera dan sekarang di Surabaya untuk ulama se-Jawa. Intinya untuk  menjaga kemurnian Al-Qur’an yang merupakan kewajiban bagi umat Islam," katanya.

Ia mengatakan upaya menjaga kemurnian Al-Qur’an itu hakekatnya juga untuk menjaga kemurnian umat Islam juga. "Karena itu, saya setuju jika Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an diperkuat secara kelembagaan melalui berbagai kerjasama," katanya.

Yang penting, semua bentuk kerjasama dengan lembaga di dalam negeri maupun di luar negeri itu penting agar jangan sampai Al-Qur’an dipakai untuk kepentingan sempit yang sesaat dan tidak melayani publik dengan baik.

Senada dengan itu, Kepala Kanwil Depag Jatim Drs H Roziqi MM melaporkan musyker yang diikuti 50 ahli tafsir dan pemerhati tafsir dari berbagai lembaga dan organisasi kemasyarakatan itu akan menyempurnakan beberapa juz tafsir Al-Qur’an terbitan Depag RI.

"Para pakar dari IAIN, pesantren, ormas Islam, MUI, dan sebagainya yang berasal dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jateng, Yogyakarta dan Jatim akan mencermati berbagai bentuk Al-Qur’an yang beredar di masyarakat, baik terjemahan, elektronik, maupun kutipan-kutipan," katanya.

Musyker di Surabaya menampilkan empat pemakalah utama yakni Prof DR HM Quraish Shihab MA (mantan Menag), Prof DR H Umar Anggori Jenie Apt MSc (Kepala LIPI), Prof DR H Roem Rowi MA (IAIN Surabaya), dan DR Ahsin Sakho Muhammad MA (Ketua Tim Penyempurnaan Tafsir Depag RI).

"Musyker juga akan menampilkan pembahas dari MUI Yogyakarta, Banten, Jatim, Jateng, dan Jabar. Semuanya akan memberi masukan untuk penyempurnaan Al-Qur’an dan terjemahan yang ditarget akan selesai keseluruhan pada 2007," katanya.

Pembukaan musyker Ulama Al-Qur’an se-Jawa itu dihadiri antara lain Sekdaprop Jatim DR Soekarwo, Kepala Kanwil Depag Jatim Drs H Roziqi MM, pengasuh Pesantren Ilmu Al-Qur’an - Malang KH Bashori Alwi, dan Ketua Harian MUI Jatim KH Abdusshomad Bukhori.(ant/mkf)


Terkait