Lebak, NU Online
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Suryadharma Ali mengatakan, umat muslim harus bangkit untuk memerangi kemiskinan dan pengangguran.
"Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. Kemiskinan harus kita perangi semua umat muslim," kata Suryadharma di Pondok Pesantren Manahijussadat, Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Senin.
<>Sebagian besar kemiskinan di Tanah Air dialami oleh umat muslim sehingga harus dihapuskan karena kontra produktif dengan ajaran Islam. Kemiskinan itu dapat mendekatkan diri kekufuran seseorang menurut ajaran Islam, katanya.
Saat ini, kata dia, kemiskinan dan pengangguran identik dengan umat muslim, padahal jika digali potensi pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraan.
Menurut dia, potensi umat muslim sangat besar untuk menanggulangi kemiskinan dengan cara menghimpun dana zakat, dan bisa meningkatkan kekuatan ekonomi masyarakat.
Pembayaran zakat, ujarnya, wajib hukumnya bagi umat muslim sehingga dana yang terhimpun bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan usaha masyarakat. "Saya optimis penggunaan dana zakat bisa untuk membentuk lembaga usaha kerakyataan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan sekaligus menghapus kemiskinan," katanya.
Ia mencontohkan, salah satu daerah di Provinsi Bali berhasil mengelola koperasi usaha kecil dan menengah hingga asetnya mencapai Rp55 miliar karena di daerah itu memberlakukan kewajiban membayar iuran bulanan sesuai dengan ajaran Hindu yang dianutnya.
Dana yang terkumpul disalurkan untuk pengembangan usaha masyarakat berupa simpan pinjam. "Jika umat muslim memberdayakan kewajiban zakat tentunya bisa menghidupkan ekonomi masyarakat," tambahnya.
Untuk mengurangi kemiskinan, ia menjelaskan, pemerintah tahun ini akan melakukan terobosan bidang usaha kecil dan menengah melalui Program Pembiayaan Produktif Koperasi Usaha Kecil (P3KUM), dan Program Perempuan Keluarga Sehat Sejahtera (Perkasa).
"Diharapkan program-program ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan lembaga koperasi juga tidak menggantungkan pada bantuan pemerintah," katanya.
Ia menambahkan, tahun ini Kabupaten Lebak telah menerima bantuan melalui P3KUM sebanyak 10 koperasi dan program Perkasa sebanyak tujuh koperasi dengan masing-masing satu kelompok sebesar Rp 100 juta juga dua koperasi Pondok Pesantren mendapatkan Rp200 juta/ kelompok. "Program ini untuk meningkatkan kekuatan ekonomi keluarga khususnya kaum perempuan juga dapat mengurangi pengangguran," katanya. (ant/suh)