Kelompok Hak Asasi Manusia dan Advokasi Islam yang terkenal di Amerika Serikat (AS), Kamis, menyerukan pemerintahan George W. Bush agar meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera membawa kejahatan perang Israel di Jalur Gaza ke Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) yang berkedudukan di Washington mengeluarkan seruan itu setelah Israel hari ini tak hanya membom markas PBB di Gaza tetapi juga sejumlah rumahsakit dan pusat media internasional. Serangan Israel menghantam rumah-rumah sakit dan markas bantuan PBB di Gaza, demikian laporan kantor-kantor berita.<>
Para saksi mata mengatakan, kompleks PBB dihujani senjata berisi fosfor putih oleh Israel. Berdasarkan peraturan perang, senjata bahan kimia itu hanya dapat digunakan di tempat terbuka jauh dari penduduk sipil.
CAIR juga mengulangi kembali seruannya kepada pemerintahan Bush untuk segera mengevakuasi warga Amerika dan keluarga mereka yang terperangkap serangan-serangan Israel di Gaza. Berbagai kelompok Muslim menyatakan, Jumat, 16 Januari 2009 sebagai "Hari Seruan Nasional bagi Gaza."
Kelompok-kelompok itu menyerukan muslim Amerika untuk mengambil tindakan dengan seruan kepada para wakil terpilih, Presiden Bush, Presiden terpilih Barack Obama dan para wakil di negara bagian mereka.
"Adakan pertemuan setelah salat Jumat besok di masjid Anda. Desaklah para jamaah untuk menyerukan lewat telepon seluler segera setelah sholat ketika masih di masjid."
Mereka memberikan butir-butir yang ingin disampaikan ketika berbicara dengan Presiden Bush dan para pejabat terpilih yang mencakup permintaan kepada mereka "untuk memberlakukan suatu kebijakan Timur Tengah untuk kepentingan bangsa kita—bukan untuk kepentingan Israel."
Mereka juga mendesak kaum Muslim menyerukan Presiden terpilih Obama dan meminta dia sekarang berbicara bagi dukungan yang lebih berimbang dan kebijakan pro-Amerika di Timur Tengah dan memperhatikan hak-hak semua pihak atas konflik itu.
Sabtu lalu, ribuan warga Amerika, muslim dan non-muslim berunjuk rasa di Washington sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina di Gaza. (ant/bernama/oana/is)