Warta

Muslimat NU Fasilitasi Ruang Pamer Produk UKM Nahdliyin

Selasa, 14 Agustus 2007 | 11:20 WIB

Jakarta, NU Online
PP Muslimat NU dalam upaya pengembangan ekonomi nahdliyin membantu memasarkan produknya dengan memberi ruang pamer hasil kerjasamanya dengan Pemda DKI di Jakarta MSEsCO (Small anda Medium Enterprises Cooperatives) yang terletak di Jl KH Mas Mansur Jakarta.

Pemda DKI Jakarta dalam upaya mengembangkan industri kecil dan menengah membangun sebuah ruang pamer untuk menampung produk dari seluruh Indonesia. Ruang Pamer seluas 19.000 m2 ini diresmikan oleh Gubernur DKI Sutiyoso, Selasa (14/8). Muslimat sendiri memperoleh jatah 11 kios yang selanjutnya dibagi-bagikan ke usaha kecil binaannya.

<>

Dari 11 kios tersebut, diisi oleh pengusaha bordir dari Tasikmalaya, pengusaha peralatan catering dari Jakarta, pengusaha baju muslim dari Sidoarjo, pengusaha kerajinan gerabah dari Probolinggo dan berbagai jenis usaha yang digeluti nahdliyyin lainnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Mereka yang terpilih sudah melalui seleksi ketat. Mereka harus berproduksi sendiri, bukan mengambil dari orang lain, dan kami melihat secara langsung tempat kerjanya untuk memastikan kelayakan usahanya bisa ditampilkan disini,” tutur Laila, pengurus departemen ekonomi Muslimat NU kepada NU Online disela-sela acara peresmian.
 
Hj. Ai Maemunah Muhammad dari Tasikmalaya yang ditemui NU Online dikiosnya menjelaskan bahwa ia terpilih karena usaha bordir, busana muslim, kerudung dan produk konveksi miliknya cukup berkualitas.

Maemunah yang juga ketua MWC Muslimat Kota Tasikmalaya ini telah berhasil mengekspor produknya ke Brunei Darussalam. Dalam sebulan ia bisa memproduksi masing-masing jenis barang sekitar 1000 potong. Ia menuturkan tak banyak pegawai yang dipekerjakannya karena ia memborongkan sebagian pekerjaannya ke lingkungan di sekitar rumahnya, tinggal menentukan model dan kualitas barang yang diinginkannya.

Dalam pembukaan, Sutiyoso menjelaskan bahwa para pengusaha yang menggelar produknya tidak dipungut biaya. Mereka hanya diwajibkan membayar retribusi sebesar 5000 ruiah setiap harinya. “Para pengusaha kecil kita fasilitasi agar usahanya bisa berkembang karena terbukti merekalah yang bisa bertahan ditengah-tengah krisis,” tandasnya.

Untuk mempromosikan dan membina usaha, pemda DKI melakukan kerjasama dengan Persatuan Radio Swasta Nasional Indonesia (PRSNI), UKM Center UI, dan BPPT untuk pengembangan IT bagi usaha kecil.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Gedung yang terdiri dari 558 kios ini ini dibangun di daerah Tanah  Abang karena tempat ini sudah dikenal oleh para pengusaha dari berbagai daerah, termasuk dari luar negeri sebagai salah satu pusat bisnis di Jakarta.

Tak selamanya para pengusaha kecil dan menengah ini bisa berbisnis disini. Mereka akan dievaluasi setiap 6 bulan sekali dan batas waktu maksimal akan ditentukan kemudian agar pengusaha lain bisa menggantikannya. (mkf)


Terkait