Warta

NU-Muhamadiyah Diminta Makin Aktif Berantas Korupsi

Senin, 2 Januari 2006 | 14:37 WIB

Jakarta, NU Online
Sebagai organisasi terbesar di Indonesia, NU dan Muhamadiyah diminta untuk menjadi garda paling depan dalam memberantas korupsi yang merajarela di Indoneasia. Kedua ormas tersebut dinilai mampu memimpin gerakan pemberantasan korupsi karena mempunyai kekuatan massa dan kultural yang besar.

Demikian inti sari dari dialog kebangsaan dengan tajuk “Evaluasi Tranparansi Pemerintahan SBY-JK” yang digelar oleh Forum Kebangsaan Pemuda Indonesia (FKPI) di kantor PBNU Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat, Senin (2/12)

<>

Tampil sebagai pembicara dalam dialog tersebut, Ketua PBNU, Rozy Munir, Ketua Umum PP Muhamadiyah Din Syamsuddin dan Agus Sudibyo dari Koalisi Kebebasan Memperoleh Informasi (KKMI). Dialog ini berjalan sangat menarik dengan kehadiran ratusan aktivis organisasi kepemudaan yang datang dari wilayah Jabotabek.

Ketua PBNU, Rozy Minir dalam paparannya mengatakan, gerakan pemberantasan korupsi yang selama ini dilakukan oleh NU dan Muhamadiyah memang harus terus berjalan, meski hasil yang dicapai memang bisa dirasakan dalam jangka waktu yang panjang. Gerakan pemberantasan korupsi yang dilakukan dua ormas tersebut adalah gerakan kultural dan sosial kemasyarakatan. ”NU dan Muhamadiyah telah bergerak. Dan itu harus jalan terus,” ungkapnya.

Rozy, demikian sapaan akrab Rozy Munir berharap kalangan pemuda bisa lebih semangat dalam menciptakan negara yang bersih dan terbebas dari korupsi. Pemuda dinilainya mempunyai potensi yang besar untuk menekan aparat penegak hukum agar kasus-kasus korupsi yang belum terungkap segera ditangani. ”Yang muda ini harus punya semangat yang tinggi,” katanya.

Dalam paparanya, Ketua Umum PP Muhamadiyah, Din Syamsuddin mengatakan, NU dan Muhamadiyah sebenarnya telah merancang program-program yang sinergis dalam memberantas korupsi yang telah menjadi epidemi bangsa. Program-program itu pun sudah berjalan, seperti membuat buletin, khutbah Jum’at dan buku panduan anti korupsi. Namun, untuk memberantas korupsi di negeri ini memang membutuhkan proses yang sangat panjang.

“Untuk memberantas korupsi itu butuh proses lama. Tapi saya sendiri sudah tidak sabar. NU dan Muhamadiyah sebenarnya sudah ada gerakan anti korupsi yang kita lakukan bersama,” kata Din Syamsuddin

Din, demikian sapaan akrab Din Syamsuddin, sepakat bahwa gerakan pemberantasan korupsi harus dilakukan secara kompak, terutama oleh kalangan pemuda. NU dan Muhammadiyah, lanjutnya, akan selalu siap mendorong dan membantu inisiatif kaum muda untuk menciptakan negara yang bersih. ”kami akan selalu siap diajak bersama-sama,” jelasnya.

Dikatakanya, memberantas korupsi tidak hanya dapat dilaksanakan dengan melontarkan wacana ke publik, tapi harus dilakukan langkah-langkah yang lebih kongkrit. Kaum muda dinilainya sebagai kelompok yang mampu menekan pemerintah dan aparat penegak hukum untuk lebih serius mengusut setiap kasus korupsi di negeri ini. “Bila perlu datang ke Kejaksaan Agung. Bila perlu juga saya dengan Pak Rozy Munir ikut,” ungkapnya. (rif)


Terkait