Warta

Para Dai Pesisir akan Ditraining Masalah Kelautan

Sabtu, 21 Januari 2006 | 13:25 WIB

Jakarta, NU Online
Upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang potensi laut dan mengembangkannya sebagai sumberdaya penting di Indonesia yang dimulai ketika Gus Dur menjadi presiden terus dikembangkan. Saat ini dapat dikatakan bahwa potensi besar tersebut kurang tergarap dengan baik dan para nelayan selalu hidup dalam kemiskinan.

Untuk itu Departemen Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan PBNU akan mengadakan pelatihan untuk para dai di daerah pesisir akan mereka tak hanya pandai ceramah tentang agama, tetapi memasukkan materi-materi kelautan saat mereka berdakwah di daerah pesisir yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan.

<>

Demikian diungkapkan oleh Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Nuril Huda dalam konferensi press seusai penyerahan MoU kerjasama tersebut antara kedua belah fihak tersebut di Seaworld Ancol Jakarta, Sabtu.

Untuk sementara pelatihan tersebut akan berfokus di daerah pesisir utara pulau Jawa seperti daerah Demak, Tegal, Pekalongan dan lainnya. ”NU sangat berkepentingan terhadap program ini karena yang tinggal di daerah tersebut sebagian besar adalah warga nahdliyyin,” tandasnya.

Bukan hanya masalah kelautan, para dai diharapkan juga mengingatkan para jamaahnya agar menjalankan pola hidup dan pengelolaan keuangan yang baik. Kemiskinan seringkali bukan karena disebabkan mereka tak memiliki penghasilan yang cukup, tetapi juga disebabkan ketidakmampuan mengelola keuangan.

”Para dai harus membantu memperbaiki kehidupan para nelayan. Jangan sampai saat hasil laut baik, mereka berfoya-foya sedangkan saat paceklik, menjual semua aset yang ada,” tuturnya dengan gaya khasnya.

Sebelumnya LDNU sudah pernah mengadakan pelatihan masalah kelautan untuk 200 orang. Untuk program kerjasama dengan Departemen Kelautan ini, Nuril menargetkan 4000 muballigh dapat mengikutinya.(mkf)


Terkait