Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam waktu dekat akan menerbitkan kartu pembayaran multiguna yang dikelola berdasar syariah. Rencana tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Global Card Network (GCN) Sdn Bhd dari Malaysia.
Kedua pihak telah melakukan penandatangan Nota Kesapahaman Kerja Sama (Memorandum of Understanding-MoU) di gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (19/8), yang dilakukan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan Direktur Utama GCN Datuk Peter Goh.<>
Salah satu direktur GCN, Henry Supanny, menjelaskan, kartu pembayaran yang diberi nama "Ummah Card" tersebut nantinya dapat digunakan, antara lain, sebagai kartu tabungan, tabungan haji atau umroh, transfer antarpemegang kartu, membayar listrik, dan lainnya.
"Ummah Card nantinya juga akan memberikan loyalty points dengan memberi prioritas untuk naik haji dan umroh," katanya.
Ia menuturkan, NU dipilih sebagai mitra karena merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Meski demikian, nantinya Ummah Card tidak hanya untuk kalangan NU.
Sebagai pengelola, PBNU dan GCN akan mendirikan perusahaan patungan yang beralamat di Jakarta, yakni di gedung PBNU.
Dikatakannya, butuh waktu panjang untuk berdiskusi dengan pihak PBNU hingga akhirnya berhasil dilakukan penandatanganan MoU tersebut.
Hasyim menyatakan, proses pembicaraan dengan GNC cukup lama karena PBNU benar-benar ingin memastikan bahwa kerja sama itu betul-betul ditujukan membantu umat, bukan sekedar untuk kepentingan bisnis yang berorientasi pada keuntungan semata.
"Kita juga ingin memastikan langkah ini berdasar kejujuran, kerja keras, dan profesional. Jadi, umat di sini tidak sekedar menjadi isu," katanya. (rif)