Warta

PBNU: Pemerintah Lupa Sejarah Perjuangan NU

Senin, 21 November 2011 | 04:10 WIB

Surabaya, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, mengatakan sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran kiai dan ulama NU. Namun, peran organisasi Muslim terbesar di Indonesia itu tidak ditulis dalam buku-buku resmi sejarah. 

Padahal, peristiwa bersejarah itu sangat menentukan bagi keberadaan eksistensi terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang saat itu baru saja lahir. Yakni, peristiwa Resolusi Jihad NU yang tercetus pada 22 Oktober 1945 di Surabaya.<>

"Entah, memang tidak tahu, sengaja tidak tahu atau pura-pura tidak tahu sehingga sejarah panjang yang dilakukan warga NU dilupakan begitu saja dan tidak tertulis di buku sejarah perjuangan bangsa Indonesia," kata Said Agil Siradj  saat melepas barisan Kirab Resolusi Jihad di Kantor PCNU surabaya, Ahad (20/11).

Aqil melanjutkan, kaitan dengan itu kiai, ulama dan warga NU bahu membahu angkat senjata menentang ke dholiman bangsa penjajah. "Itu dilakukan di semua pelosok tanah air. Dan, pada puncaknya terjadilah pertempuran 10 Nopember 1945. Terbunuhnya Jenderal Mallaby dan peristiwa besar penyobekan bendera Belanda di Hotel Yamato yang gaungnya hingga ke telinga internasional," urai Agil.

Lebih lanjut, Said menegaskan, pemerintah diminta untuk melakukan evaluasi penulisan sejarah. Kemudian memasukkan sejarah perjuangan NU yang memang merupakan rentetan panjang sejarah perjuangan keberadaan NKRI.

Said Agil menyampaikan peran dan kontribusi NU terhadap eksistensi NKRI tidak bisa dibantah. "Mau ditutup-tutupi seperi apapun tidak akan bisa, lambat laun pasti akan terungkap," lanjutnya. 

Bila kontribusi NU diabaikan, maka sama halnya bangsa ini membohongi dirinya sendiri dan itu tidak akan bertahan lama. Contohnya, Resolusi Jihad NU, 22 Oktober 2011. 

Sementara, rangkaian 'Kirab Resolusi Jihad' itu mengusung panji kebesaran bendera NU, Sang Saka Merah Putih serta simbol perjuangan NU lainnya yang diawali di Kantor Cabang NU Jalan Pahlawan, Surabaya selanjutnya menyusuri sejumlah kota yang berakhir di Jakarta.



Redaktur : Syaifullah Amin


Terkait