Warta
PBNU Peringatkan Saifullah Yusuf karena Sering Langgar Organisasi
Senin, 13 Juli 2009 | 08:23 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperingatkan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Saifullah Yusuf, karena dinilai sering melakukan pelanggaran organisasi.
Dalam siaran pers yang diterima NU Online, Senin (13/7), PBNU membeberkan sejumlah pelanggaran yang dilakukan Saifullah atau lebih akrab disapa Gus Ipul itu selama memimpin GP Ansor. Misal, rangkap jabatan antara Ketua Umum PP GP Ansor dengan Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).<>
Pelanggaran lainnya, Gus Ipul juga kerap kali berpindah partai politik tanpa mengindahka aturan organisasi. Bahkan, sampai kini, ia tetap menggunakan formal organisasi untuk dukungan politik tertentu sesuai kepentingan dirinya.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Syaiful Bahri Anshori, mengatakan, pihaknya telah lebih dari dua kali memberikan peringatan secara tertulis kepada Gus Ipul. Namun, peringatan itu tak pernah diindahkan.
“Fakta organisasi menunjukkan bahwa GP Ansor, selama dipimpin Saifullah Yusuf, hampir kehilangan jatidirinya sebagai ‘pengawal’ NU dan ulama,” ujar Saiful Bahri.
Ia menambahkan, PBNU menyerukan kepada seluruh jajaran NU, badan otonom, dan seluruh warga NU, untuk mawas diri dan meningkatkan kewaspadaan dari upaya “pembusukan serta rongrongan dari dalam dan luar.” (rif)
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperingatkan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Saifullah Yusuf, karena dinilai sering melakukan pelanggaran organisasi.
Dalam siaran pers yang diterima NU Online, Senin (13/7), PBNU membeberkan sejumlah pelanggaran yang dilakukan Saifullah atau lebih akrab disapa Gus Ipul itu selama memimpin GP Ansor. Misal, rangkap jabatan antara Ketua Umum PP GP Ansor dengan Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).<>
Pelanggaran lainnya, Gus Ipul juga kerap kali berpindah partai politik tanpa mengindahka aturan organisasi. Bahkan, sampai kini, ia tetap menggunakan formal organisasi untuk dukungan politik tertentu sesuai kepentingan dirinya.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Syaiful Bahri Anshori, mengatakan, pihaknya telah lebih dari dua kali memberikan peringatan secara tertulis kepada Gus Ipul. Namun, peringatan itu tak pernah diindahkan.
“Fakta organisasi menunjukkan bahwa GP Ansor, selama dipimpin Saifullah Yusuf, hampir kehilangan jatidirinya sebagai ‘pengawal’ NU dan ulama,” ujar Saiful Bahri.
Ia menambahkan, PBNU menyerukan kepada seluruh jajaran NU, badan otonom, dan seluruh warga NU, untuk mawas diri dan meningkatkan kewaspadaan dari upaya “pembusukan serta rongrongan dari dalam dan luar.” (rif)
