Warta

PBNU: PWNU Dilarang Instruksikan Warganya Dukung Cagub

Kamis, 12 Juni 2008 | 02:25 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menegaskan, Pengurus Wilayah NU, secara organisasi, dilarang dan tak dibenarkan menginstruksikan kepada pengurus cabang maupun warganya untuk memilih salah satu pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah.

''Kalau resmi PWNU, tidak boleh membikin intruksi dukung salah satu calon,'' kata Hasyim di kantornya Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (11/6). Ia mengemukakan hal itu menanggapi informasi bahwa telah beredar instruksi Pemangku Jabatan Sementara (PJS) Ketua PWNU Jateng untuk mendukung pasangan Bambang Sadono-Muhammad Adnan.<>

Sikap PBNU, kata dia, secara organisatoris tetap tidak memihak pada salah satu calon. Hal itu sesuai ketentuan AD/ART untuk menjaga Khittah NU. ''Kalau pribadi-pribadi, mungkin ketemu kiai, lalu bicara begitu, lain soal. Tapi, kalau secara organisasi membuat intruksi dukung salah satu calon, itu tidak boleh dan tidak dibenarkan,'' tegasnya.

PJS Ketua PWNU Jateng, Abu Hafsin, dikabarkan secara gamblang menyebutkan bahwa pihaknya secara bulat mendukung Bambang-Adnan. Bahkan, organisasi sayap seperti Muslimat NU dan Fatayat NU tidak keberatan dengan dukungan, khususnya kepada Adnan.

Hafsin yang diminta keterangan masalah ketidaknetralan NU, enggan menjelaskan lebih lanjut. Dari penjelasannya, setidaknya dia sudah melakukan tabayyun (klarifikasi) kepada KH Masruri Mughni. ''Saya sudah tabayyun. Jadi, tidak ada masalah dan pencopotan,'' tandas dia.

Dari klarifikasi itu, Hafsin menyatakan, tidak akan mengulangi sikapnya itu. Tapi, apakah dengan begitu dia mengakui lontaran bahwa PWNU telah mendukung Bambang-Adnan? Hanya jawaban, kalau semuanya sudah diklarifikasikan kepada KH Masruri. ''Sudah saya jelaskan pada beliau, Dan beliau menerimanya,'' kata dia.

KH Masruri Mughni sendiri belum merasa dari Hafsin sudah klarifikasi pada dirinya. ''Belum itu. Sejak kemarin, saya belum bertemu dengan dia,'' kata dia. Meski demikian, ia tetap akan menggelar rapat pleno untuk menentukan masalah ini. Keputusan ada di tangan pengurus NU Jateng. ''Nanti keputusannya bagaimana, biar pengurus yang menentukan,'' ujar dia.

Di Kabupaten Purworejo, beredar selebaran yang membuat ''geger'' warga NU. Ada beberapa variasi yang semuanya berlogo NU. Variasi gambar pertama ada gambar Bambang-Adnan diberi tulisan ''Nderek Mbah Sahal Mahfud coblos No 1, Pilih Pak Adnan No 1''. Versi lainnya, gambar sama dengan tulisan ''Hasyim Muzadi Coblos No 1 Ben NU Maju''. (sm/rif)


Terkait