Pemimpin Perempuan Hizbullah Lebanon Dialog dengan Muslimat NU
Kamis, 6 Desember 2007 | 10:58 WIB
Jakarta, NU Online
Afaf Al Hakim, pemimpin perempuan Hizbullah Lebanon melakukan dialog dengan pimpinan Muslimat NU dan berupaya melakukan kerjasama yang saling menguntungkan dari dua organisasi ini.
Pertemuan dilaksanakan di Gd. PBNU, Kamis siang, (6/12) dengan ditemui oleh Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa bersama dengan sejumlah pengurus lainya.
<>Hizbullah merupakan kelompok pejuang di Lebanon yang beberapa waktu lalu membuat Israel bertekuk lutut mengakui kekalahannya. Meskipun tidak ikut maju perang, divisi perempuan ini turut membantu dalam hal logistik, kesehatan, sampai dengan menjaga anak-anak ketika para lelaki berada di medan pertempuran.
Khofifah menuturkan bahwa Afaf mengaku sudah cukup kenal dengan NU dari berbagai cerita yang beredar. “Mereka ingin bekerjasama dengan kita, tapi minta kita ke sana dahulu, apa kira-kira aktifitas yang bisa dilakukan bersama,” katanya.
Sehabis dari PBNU, Afaf juga melakukan kunjungan ke panti asuhan milik Muslimat NU di Rawamangun. Ini dianggap penting karena juga menjadi bagian dari masalah yang ditangani di Lebanon.
Keajaiban dalam Perang
Dalam pertemuan tersebut, Afaf juga menceritakan banyaknya keajaiban yang merupakan rahmat Allah kepada hambanya dalam perang. Diceritakannya tentara Israel ada yang mengaku melihat pasukan berkuda dengan jubah putih-putih saat melawan Hizbullah sehingga mereka tak jadi menembak.
Terdapat pula seorang ibu dengan empat orang anaknya yang menjadi pejuang. Suatu saat terdapat dua orang tamu, padahal bahan makanan tinggal dua kantong, namun, berkat rahmat Allah, dua kantong bahan makanan tersebut bisa digunakan selama dua bulan, subhanallah.
Senjata cerdas yang dimiliki oleh tentara Israel yang bisa mengenali suhu tubuh manusia pun tak ada apa-apanya dibanding dengan kekuasaan Allah. Diceritakan, suatu saat, terdapat para pejuang yang bersembunyi untuk menghindari senjata cerdas tersebut. Awalnya terdapat seekor kambing yang berkeliaran di dekat persembunyian tersebut, ketika diusir agar tidak menjadi sasaran tembakan, selalu kembali lagi. Ternyata Allah mengirimkannya pada para pejuang tersebut kambing yang susunya sangat banyak dan bisa digunakan sampai dua bulan sehingga para pejuang bisa tetap bertahan.
Tentara Isreal ternyata juga manusia yang punya hati nurani. Afaf memceritakan ada beberapa diantara tentara tersebut yang ketika menembak malah menangis atau bahkan menghindar dari medan pertempuran agar tidak jadi menembak.
Cerita-cerita ini merupakan sebagian dari sisi lain bukti kebesaran Allah kepada ummatnya. Afaf menuturkan kompilasi cerita-cerita ini akan dikumpulkan dan dibukukan agar bisa dibaca dan diketahui oleh banyak orang. (mkf)