Dalam rangka pengembangan rumah sakit (RS) NU di masa mendatang, perlu dibentuk Asosiasi Rumah Sakit NU (ARSINU). Selain itu kerjasama RS NU dengan lembaga, lajnah, banom NU terutama dalam hal pembiayaan jaminan kesehatan juga perlu dikuatkan.
Demikian antara lain rekomendasi dari Lokakarya Nasional Pengembangan Rumah Sakit NU dalam Era Globalisasi yang diadakan di Surabaya, 5-7 Maret 2010 lalu. Acara dibuka oleh Ketua PWNU Jawa Timur KH Ahmad Hasan Mutawakkil Alallah. Ketua Umum PBNU KH DR A. Hasym Muzadi juga hadir memberikan arahan bagi peserta.<>
Selain itu perlu upaya kemitraan dengan pemerintah, badan usaha milik negara dan perusahaan swasta serta lembaga donor nasional dan internasional dalam upaya pengembangan RS dan upaya bidang kesehatan secara keseluruhan.
Peserta lokakarya berjumlah 60 peserta berasal dari 22 Rumah sakit dan institusi pendidikan kesehatan di lingkungan NU di Jawa Timur dan Jawa Tengah serta PWNU Jawa Timur dan Pengurus Pusat LPK-NU. Peserta Rumah Sakit terdiri dari para direktur rumah sakit dan ketua yayasan dan pengurus yayasan.
Dalam lokakarya itu ditegaskan perlu upaya pendataan seluruh fasilitas kesehatan, institusi pendidikan, tenaga kesehatan beserta tenaga keahlian yang dipunyai di lingkungan NU.
Rekomendasi lainnya dalah perlunya penyesuaian dan penataan badan hukum rumah sakit di lingkungan NU sesuai dengan ketentuan UU Yayasan dan kepentingan untuk menjamin keberadaan aset-aset NU.
Pada kesempatan itu juga diusulkan perubahan nama Lembaga Pelayanan Kesehatan (LPK) NU menjadi Lembaga Kesehatan (LK) NU. (nam)