Warta

Pigub Jatim Jadi Ajang Pertarungan Figur

Selasa, 5 Agustus 2008 | 01:01 WIB

Surabaya, NU Online
Pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Jawa Timur menjadi ajang pertarungan antar figur dan tidak terkait dengan dua ormas Islam terbesar yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

"Pilgub ini akan memilih figur secara langsung, bukan persoalan partai pengusung, organisasi atau apapun. Tidak ada hubungannya dengan NU atau Muhammadiyah," kata Calon wakil gubernur Jawa Timur dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Surabaya, Senin (4/8).<>

Pada putaran kedua Pilgub Jatim nanti Gus Ipul yang bersanding dengan Soekarwo (Pakde Karwo) akan bersaing dengan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono yang diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan sejumlah partai kecil.

Gus Ipul yang juga Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor NU (nonaktif) mengatakan, persaingan Pilgub Jatim putaran kedua murni memilih figur yang cocok menjadi gubernur lima tahun ke depan.

Dia mengibaratkan kalau dirinya dan pasangannya Pakde Karwo (Soekarwo) adalah sopir dan kernet bus kota yang di dalamnya mengangkut penumpang yang mempunyai karakter bermacam-macam, sehingga dirinya ingin merangkul semua kalangan tersebut.

"Semua elemen bisa masuk ke bus kota untuk mendukung Karsa (Soekarwo - Saifullah Yusuf), tidak peduli dari latar belakang NU atau Muhammadiyah," katanya.

Namun demikian, Gus Ipul mengatakan, perebutan suara warga NU (Nahdliyin) tidak bisa dielakkan karena kedua pasangan calon yang bertanding ada yang menjadi kader NU, apalagi mayoritas warga Jatim adalah warga Nahdliyin.

Meski Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU (nonaktif) didukung secara tidak langsung oleh beberapa tokoh NU, namun dirinya yakin warga NU (Nahdliyin) sudah dewasa dan bisa menentukan pilihan sendiri. (ant/nam)


Terkait