Warta

PKB Desak Pemerintah Bentuk Badan Penanggulangan Bencana

Senin, 4 Februari 2008 | 08:39 WIB

Pasuruan, NU Online
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mendesak pemerintah agar segera membentuk badan penanggulangan bencana alam sebagaimana telah diamanatkan dalam undang undang.

“Undang-undang telah mengamanatkan pemerintah untuk membentuk badan penanggulangan bencana alam. Jika tidak segera dibentuk, berarti pemerintah tidak melaksanakan amanat tersebut," kata Sekjen DPP PKB Zannubah Arifah Chafsoh (Yenny) saat mengunjungi korban bencana banjir di Pasuruan Jawa Timur, Senin (4/2).<>

Menurut Yenny, seharusnya pemerintah pusat tidak hanya berkonsentrasi pada langkah tanggap bencana semata, karena bencana alam telah terjadi hampir setiap tahun di wilayah Indonesia.

Ia menyebut dana penangglangan bencana yang dianggarkan dalam APBN 2008 juga sangat terbatas, hanya Rp4 triliun. Padahal untuk membangun kembali fasilitas umum di wilayah DKI Jakarta yang rusak akibat bencana alam mencapai Rp8 triliun.

"Kondisi itu membuat pemerintah daerah yang terkena bencana alam akan makin terbebani, karena harus menanggulangi bencana alam dengan dana APBD setempat yang jumlahnya juga sangat terbatas," kata Yenny.

"Untuk itu, PKB akan mendesak pemerintah pusat agar memberikan bantuan dana penanggulangan bencana alam ke masing-masing daerah yang terkena bencana alam," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah pusat yang telah mengetahui secara rutin adanya bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia, seharusnya juga harus telah melakukan kegiatan mulai dari pemetaan daerah rawan bencana alam, langkah-langkah sosialisasi, dan penanggulangannya dengan persiapan dana yang cukup.

Selama berada di Pasuruan Yenny menemui para korban banjir yang masih mengungsi di pematang-pematang sawah di Dusun Bandaran Desa Jarangan Kecamatan Rejoso.

Ia juga mengunjungi korban banjir di Dusun Podokaton Desa Bayeman, Kecamatan Gondangwetan yang kondisinya sangat parah. Banyak warga yang hingga kini belum bisa menempati rumahnya, karena belum bisa membangun kembali rumahnya yang ambruk diterjang banjir.

Hingga kini banjir masih merendam ribuan rumah penduduk di desa-desa di wilayah Kecamatan Rejoso dengan ketinggian sekitar 0,5 meter

Warga juga masih kesulitan melakukan kegiatan rumah tangga, karena sebagian besar peralatan hanyut terbawa banjir bandang.

Dalam kesempatan tersebut, selain membantu 13 ton beras dan 400 dos mie instan, ia juga menyerahkan bantuan berupa beberapa unit kompor untuk keluarga yang terlanda bajir bandang.

Sementara, Wakil Bupati Pasuruan Muzammil Syafi’i mengatakan, banjir yang melanda wilayah Kecamatan Rejoso bisa mencapai sekitar sebulan barus bisa surut, karena wilayah permukaan tanah rendah dan sistem drainasenya tidak lancar.

Nilai kerugian materi akibat banjir bandang yang merusak jalan, jembatan, bangunan kantor, dan rumah warga diperkirakan mencapai Rp19 miliar. Sementara dana cadangan yang disediakan APBD setempat untuk tahun 2008 hanya Rp4 miliar. (ant/sam)


Terkait