Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) akan melebarkan sayapnya hingga Sudan. Kepengurusannya segera dideklarasikan dalam waktu dekat di Khartoum, Ibu Kota Sudan. Hal itu menyusul pendeklarasian PKNU cabang Mesir, Malaysia dan Arab Saudi, pada akhir Desember 2008 lalu.
Demikian disampaikan Mustasyar (Penasihat) Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan, Moh. Badrussalam Shof, di Khartoum melalui siaran pers yang dikirimkan kepada NU Online, Sabtu (17/1).<>
Menurut Badrussalam, Sudan merupakan salah satu negara Arab yang terdapat banyak warga negara Indonesia. Mereka sebagian besar adalah para mahasiswa yang sedang belajar di berbagai perguruan tinggi di negara tersebut.
Untuk kepentingan pendeklarasian itu, kata Badrrussalam, pihaknya sudah menghubungi Sekretaris Dewan Syura DPP PKNU Alwi Sihab. ”Kami sudah menghubungi Pak Alwi Sihab walau belum ada jawaban pasti untuk hadir, namun kami optimis Pak Alwi akan datang ke Sudan untuk deklarasi dan sosialisasi partai,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya juga telah berkomunikasi dengan PKNU cabang Mesir dan Arab Saudi. ”Sudan merupakan negara yang mayoritas mahasiswanya pascasarjana, berarti kader intelektual PKNU akan bermunculan,” imbuhnya.
Badrussalam menjelaskan, hingga kini sudah banyak kader NU Sudan yang bersedia menjadi pengurus. Disebutkan, di antaranya, Muhamad Shohib R'fai (mantan ketua PCINU), Nur Hasan (mantan sekretaris Ikatan Sarjana NU Sudan), Faiz Mustofa, Ghofur dan Miftahuddin Ahimi.
”Saya sendiri dan Bapak Subhan Amir, rumahnya siap digunakan sebagai markas PKNU bersedia diminta menduduki apa saja,” tandas Kang Badrus—demikian dia akrab disapa.
Ditanya mengapa memilih PKNU, Kang Badrus menjawab, ”PKNU merupakan partai yang didirikan ulama, kalau ikut ulama tidak akan tersesat, tidak akan rugi, kita akan selalu dibimbing ulama yang ikhlas menegakkan Islam, melaksanakan hal-hal yang benar sesuai dengan syariat islam.” (rif)