Warta

Pleno PBNU : Utamakan Pemakaian Produk Dalam Negeri

Ahad, 11 September 2005 | 02:13 WIB

Bogor, NU Online
Dengan dibukanya pasar bebas belakangan ini, maka kemampuan ekonomi bangsa ini semakin terpuruk ketika kalah kompetitif dengan negara lain yang produksinya telah membanjiri negeri ini baik secara legal maupun melalui penyelundupan.


Sementara pemerintah tidak sedikitpun memproteksinya, malah kebijakan baru selalu menguntungkan pihak importir. Kebijakan tersebut membuat sebagian kegiatan usaha kecil gulung tikar, dan bila itu terjadi pemerintah yang akan kewalahan menghadapi akibatnya, sebab kriminalitas akan memuncak, ketika orang banyak yang mulai kehilangan lapangan pekerjaan dan daya beli menurun.

Mengingat keadaan tersebut, maka NU yang punya kepedulian pada rakyat kecil menyerukan agar bangsa Indonesia mengutamakan penggunaan produk dalam negeri agar usaha kecil dari rakyat ini bisa terus bertahan dan tidak digilas oleh produk asing tadi.
Sebaliknya usaha nasional bisa tumbuh dengan subur dan bisa bersaing, sebab kualitas juga tidak kalah bagus. Sementara dalam hal itu pihak negara disarankan agar membuat kebijakan yang berorientasi pada pengembangan ekonomi kerakyatan, dengan menggalakkan usaha kecil menengah.

Dengan demikian diharapkan bisa menumbuhkan ekonomi rakyat yang ujungnya akan bisa membawa kemandirian ekonomi nasional. Juga diharapkan agar pemerintah tidak takut-takut melanggar ketentuan WTO, melakukan proteksi terhadap ekonomi nasional, sebab negara paling liberal pun menerapkan berbagai proteksi dan melakukan pendampingan terhadap kepentingan ekonomi nasional mereka.

Bagaimanapun NU menandaskan kepentingan rakyat dan kepentingan nasional harus didahulukan ketimbang ketentuan internasional tentang liberalisasi perdagangan yang kapitalistik, yang jelas-jelas merugikan rakyat itu.(ltn)

<>


Terkait