Warta

PMII Intruksikan 220 Cabangnya Untuk Turun Jalan

Senin, 19 September 2005 | 02:58 WIB

Jakarta, NU Online
Gelombang penolakan terhadap rencana pemerintah yang akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus berdatangan. Sembilan organisasi mahasiswa dan pemuda Indonesia menolak rencana pemerintah tersebut karena dinilai akan semakin menambah penderitaan rakyat yang mayoritas kaum miskin.

Kesembilan organisasi tersebut tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Indonesia (FKPI). Mereka meliputi, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), Pegerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Katolik Indonesia (GMKI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Indonesia (KMHDI) dan Himpunan Kerukunan Mahasaiswa Budha Indonesia (Hikma Budhi).

<>

Penolakan tersebut disampaikan mereka dalam sebuah dialog kebangsaan dengan tema “Indonesia Menggugat” di gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhamadiyah, Jl. Menteng Raya Jakarta Pusat, Jumat (16/9) kemarin.

Ketua umum PB PMII, Hery Haryanto Azumi mengatakan, kebijakan pemerintah yang akan menaikan harga BBM dinilai tidak strategis serta tidak populis. Selain akan semakin menambah penderitaan rakyat, kebijakan tersebut bukan merupakan solusi atas krisi ekonomi yang melanda bangsa ini.”bagaimanpun kita menolak kebijakan tersebut. Rakyat akan menderita,” kata Hery Haryanto Azumi.

Untuk menolak kebijakan pemerintah tersebut, menurutnya, PMII akan berada di garda paling depan dalam melakukan penolakan kenaikan BBM. Dikatakanya, PMII mengintruksikan kepada Koordinator dan cabang untuk turun ke jalan. Kini tidak ada jalan lain untuk menolak kebijakan pemerintah tersebut kecuali dengan turun ke jalan.

“kami intruksikan kepada 220 cabang PMII untuk turun ke jalan. Rakyat harus menolak kebijakan tersebut. Kita juga perlu mencabut mandat pemerintahan SBY-JK. Kita juga harus menagih janji perubahan mereka,” ungkapnya.

Hal yang sama disampaikan ketua IPNU, Idy Muzayyad. Menurutnya, ikon pemerintahan SBY-JK adalah perubahan menuju kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, seperti yang dijanjikan saat kampanye pemilu tahun lalu. Namun, hingga saat ini janji tersebut ternyata hanya sekedar janji yang hanya sebatas wacana. Karena itu, rakyat dan mahasiswa harus kompak menolak rencana pemerintah yang akan menaikan harga BBM.

“saya kira SBY harus dibangunkan. Dia saat ini sedang tidur dan sedang bermimpi indah. Kita perlu mencabut mandatnya. Kita tahu bahwa Ikon SBY-JK adalah perubahan. Tapi mana perubahan yang dijanjikan,” kata Idy Muzayyad dalam dialog tersebut.

Sementara itu, ketua umum IMM, Ahmad Rofiq mengatakan, pemerintah telah menghianati kepercayaan rakyat yang telah memilihnya pada pemilu presiden tahun lalu. Karena itu, kebijakan pemerintah menaikan harga BBM harus ditolak.”kita memang harus bersemangat untuk melawan. Apa yang terjadi saat ini tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan,” kata Ahmad Rofiq.

Dalam dialog ini, semua presidium FKPI yang juga pimpinan masing-masing organisasi mahasiswa dan pelajar diberi kesempatakan untuk memaparkan gagasan dan ide-idenya. Inti pendapat mereka menanggapi kinerja pemerintah saat ini sama. Mereka menilai pemerintahan SBY-JK gagal memimpin bangsa ini.

Dalam waktu dekat kesembilan organisasi tersebut akan mengerahkan semua masanya untuk mengepung istana negara dan gedung DPR RI. Selain itu, mereka juga akan mendatangi semua fraksi di DPR untuk meminta dukungan legeslatif  agar pemerintah membatalkan rencana menaikan harga BBM.(amh/cih)

 


Terkait