Posko Merapi Bersama GP Anshor Terus Layani Permintaaan Bantuan Sembako
Jumat, 19 November 2010 | 12:01 WIB
Senantiasa bergerak bersama untuk kemanusiaan, hingga Jumat (19/11) Posko Merapi Bersama GP Anshor Kabupaten Magelang masih terus melayani permintaaan bantuan untuk pengungsi maupun non pengungsi yang tersebar di beberapa tempat pengungsian.
Aini Habibullah, salah satu relawan mengatakan setiap harinya ratusan permohonan permintaaan bantuan terus berdatangan ke poskonya. Mereka kebanyakan koordinator pengungsi yang mengajukan permohonan bantuan untuk warga yang menjadi korban letusan Merapi, terutama yang berada jauh dari jangkauan bantuan Pemerintah Kabupaten Magelang.<>
Kebanyakan permohonan bantuan itu adalah makanan pokok seperti beras dan lauk pauk atau sembako. “Kebanyakan mereka meminta bantuan dalam bentuk masih mentah. Kalau di gudang logistik ada, kami langsung menyerahkan untuk dibawa langsung pemohon bantuan. Tidak ada syarat administrasi yang rumit kok disini," katanya.
Muh Syafi’i, koordinator warga non pengungsi asal Dusun Bleder Borobudur mengungkapkan dirinya mengajukan permohonan bantuan sembako untuk warga dusunnya ke Posko Merapi Bersama GP Anshor setelah ia mencoba mencari bantuan ke Posko Induk Kabupaten.
Namun karena proses birokrasi yang cukup rumit dan agak berbelit, akhirnya ia memberanikan mengajukan permohonan bantuan ke posko ini. “Alhamdulillah, hanya berbekal surat pengantar kepala desa setempat, saya langsung bisa membawa pulang bantuan sembako seperti yang kami minta. Kami memang bukan pengungsi namun kami turut kena dampak letusan Merapi. Tanaman di sawah gagal panen, tertimbun debu dan pasir Merapi, sementara persediaan sembako mulai menipis," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, letusan Merapi tidak hanya menimpa warga yang bermukim di lereng dekat puncak Merapi. Namun mereka yang berada di luar kawasan rawan bencana juga turut merasakan dampaknya. Seluruh sektor kehidupan terganggu, karena pasir dan debu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Merapi mampu menjangkau puluhan kilometer, merusak lahan pertanian, perikanan, dan pemukiman. (pmb/bil)