Presiden Libya, Moamer Kadhafi, menyebut para pemimpin Arab memberikan tanggapan "pengecut" atas pemboman mematikan Israel ke Jalur Gaza. Seperti dilaporkan AFP, Kadhafi, berjanji memboikot pertemuan puncak Arab yang akan membahas krisis itu.
"Berapa kali Anda mengadakan pertemuan puncak darurat mengenai Palestina," kata Kantor Berita JANA mengutip Kadhafi dalam pernyataan yang ditujukan pada para pemimpin Arab.<>
"Tindakan apa yang pernah dihasilkan... Saya sendiri telah jenuh mendengar catatan yang macet ini," kata Kadhafi dalam pernyataan di depan para pendukungnya akhir pekan lalu.
"Reaksi mengalah pengecut ini memalukan," kata pemimpin Libya tersebut.
Kadhafi mengatakan, kini adalah waktu bagi negara-negara Arab untuk menarik usulan 2002 bagi diakhirinya konflik Timur Tengah yang menawarkan normalisasi hubungan penuh Israel sebagai imbalan atas penarikan penuh negara Yahudi itu dari wilayah-wilayah yang didudukinya pada 1967 dan penyelesaian yang adil atas masalah pengungsi Palestina.
"Buat pengumuman resmi mengenai penarikan itu," kata pemimpin Libya tersebut mendesak para kepala negara Arab yang menghadiri pertemuan puncak di Doha pada Jumat.
Hampir 300 orang Palestina tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangan-serangan bom Sabtu ke wilayah tersebut. Israel terus melakukan pemboman hingga Ahad, sementara tank-tank mereka dikerahkan ke perbatasan dengan wilayah yang berpenduduk padat itu.
Kekerasan di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan antara Israel dan Hamas berakhir pada 19 Desember.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun lalu setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. (ant/dar)